Dai Parmusi Dilatih Berdakwah Lewat Media Sosial

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Achmad Syalaby

Senin 30 May 2016 16:17 WIB

Ketua Umum Pengurus Pusat PARMUSI, Usamah Hisyam menujukkan draft perumusan RUU Anti Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Jumat (19/2).(Republika/Rakhmawaty La'lang) Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang Ketua Umum Pengurus Pusat PARMUSI, Usamah Hisyam menujukkan draft perumusan RUU Anti Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Jumat (19/2).(Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Para dai yang mengikuti Workshop Dakwah Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) di Smesco Hill, Cisarua, Bogor, Jawa Barat akan disebar ke daerah perbatasan Indonesia pada Ramadhan 1437 Hijriyah. Dalam persiapannya para dai Parmusi akan berdakwah dengan cara-cara lebih menarik. 

“Mereka dilatih untuk menyampaikan mukadimah dan materi dakwah dengan menarik dan menggunakan media sosial,” kata Ketua Umum Parmusi Usamah Hisyam, Senin (30/5).

(Baca: Parmusi Siap Kirim Dai ke Pulau-Pulau Terluar di Indonesia).

 Usamah menjelaskan, dengan penyampaian dakwah menggunakan media sosial, maka para dai belajar menggunakan bahasa yang mudah dicerna masyarakat. Begitupun dengan tema yang disampaikan. Kata Usamah, para dai juga harus merangkainya dengan menarik dan menggunakan teknologi. 

“Parmusi akan membekali sebuah handphone yang memilki aplikasi media sosial, dan dalam pelatihan tim pusat juga akan melakukan pelatihan penggunaan media sosial bagi para dai,” jelas Usamah. 

Usamah meminta seluruh dai, kader, dan fungsionaris Parmusi di semua tingkatan seluruh Indonesia membentuk komunitas-komunitas media sosial. Dengan begitu, kata Usamah, para dai bisa menyebarkan konten-konten dakwah dengan pedoman Alquran dan As Sunnah agar berkontribusi  membentengi aqidah lintas generasi melalui dunia maya.

Usamah menyatakan, workshop tersebut nantinya akan dilanjutkan sampai tingkat provinsi, kabupaten, dan kota. Parmusi akan merekrut minimal lima dai di setiap kecamatan di seluruh Indonesia untuk mengikuti pelatihan dai yang akan dilaksanakan hingga akhir 2017.

Diketahui, dai yang mengikuti workshop pada tahap sekarang akan dikirim ke daerah-daerah perbatasan Indonesia untuk menjadi imam, penceramah, dan khatib Jumat teritama saat Ramadhan. Awal juni, para dai akan diberangkatkan ke beberapa daerah perbatasan serta muslim minoritas terutama di Aceh, Kepualauan Riau, Kalimantan Barat, NTT, dan Bali. 

Terpopuler