REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) membutuhkan ribuan ton tepung terigu dalam menghadapi Ramadhan 1437 Hijriyah. Kebutuhan tepung terigu di Sulut melonjak drastis ketika Ramadhan tiba.
"Menghadapi Ramadhan tahun ini, kami membutuhkan tepung terigu sebanyak 2.880 ton untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menghadapi hari raya kali ini," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Hanny Wajong di Manado, Sulut, Senin (30/5).
Hanny mengatakan biasanya kondisi normal kebutuhan masyarakat Sulut akan tepung terigu hanya sebesar 1.800 ton dalam sebulan, jadi terjadi peningkatan 60 persen pada saat Ramadhan."Semua tepung terigu yang berada di sentra perdagangan Kota Manado dan sekitarnya 100 persen dipasok dari luar daerah yakni Jawa," jelasnya.
Dia menjelaskan, tepung terigu selain bahan untuk masak makanan juga bahan utama untuk membuat kue Lebaran sehingga permintaannya cukup tinggi. Saat ini harga tepung terigu di sentra perdagangan Kota Manado dan sekitarnya dikisaran Rp 9.000 hingga Rp 12 ribu per kilogram tergantung merek.
Pemerintah, katanya, akan terus memantau pergerakan harga kebutuhan pokok agar tetap terjaga stabil. Pemerintah, katanya, akan terus monitor sehingga jika terjadi kekosongan bisa langsung diatasi.