Tradisi Sahur Balado-Rendang ala Warga Lampung

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Didi Purwadi

Kamis 16 Jun 2016 23:32 WIB

Rendang adalah makanan khas Sumatra Barat yang dimasak dengan cara ungkep di api kecil. Foto: Republika/Yasin Habibi Rendang adalah makanan khas Sumatra Barat yang dimasak dengan cara ungkep di api kecil.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sudah menjadi tradisi tahunan, memasuki awal bulan suci Ramadhan, umat Muslim di Lampung berburu daging sapi di pasar-pasar. Daging-daging ini akan dijadikan lauk pauk yang tahan lama dan awet untuk menu sahur dan berbuka puasa.

"Biasanya daging-daging ini dibuat rendang atau balado. Soalnya bisa tahan lama dan awet sampai beberapa hari, untuk disantap terutama saat sahur," kata Ida Wati, warga Bandar Lampung, seperti dikutip dari Pusat Data Republika.

Tradisi membuat rendang dan balado ini sudah menjadi turun temurun dalam keluarganya setiap memasuki awal puasa. Selain daging sapi, ia juga menyetok ayam untuk dinikmati saat berbuka puasa.

Tidak ada alasan khusus mengapa memilih menu balado dan rendang. ''Saat menyantap sahur, sering tidak nafsu makan. Tetapi bila ada lauk rendang dan bumbunya, selera makan mulai muncul,'' katanya.

Sedangkan Uun, warga Kemiling, juga tak ketinggalan membeli daging sapi untuk membuat rendang. Meski harganya mahal, ia menyisakan uang belanja untuk sekedar menyetok rendang buat santap sahur.

 

Terpopuler