Pengantaran, Lamang Tapai dari Menantu untuk Mertua

Red: Didi Purwadi

Rabu 15 Jun 2016 22:22 WIB

 Pembuat lamang tapai di kota Padang.   (Republika/Umi Nur Fadhillah) Pembuat lamang tapai di kota Padang. (Republika/Umi Nur Fadhillah)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ada Tradisi di Padang, Sumatra Barat, yang sepertinya bisa semakin mengharmoniskan hubungan antara menantu dan mertua. Tradisi yang dilakoni jelang puasa Ramadhan ini bernama Pengantaran.

Pengantaran merupakan tradisi mengantarkan makanan dari menantu ke mertua atau antarkerabat. Makanan antarannya biasanya berupa lamang tapai.

Salah satu pemilik usaha lamang tapai di daerah Sebrang Padang, Siwin, mengakui ada peningkatan pembelian lamang tapai jelang puasa Ramadhan lalu.

"Menjelang puasa, ada peningkatan akibat ada (tradisi) Pengantaran dari menantu ke mertua dan antarkerabat,'' katanya seperti dikutip dari Pusat Data Republika. ''Meningkat 10 kali lipat, biasanya hanya 25 batang.''

Biasanya orang-orang memesan lamang tapai untuk katering, pesta, oleh-oleh, acara pengajian, dan lain-lain. Tapi, kali ini permintaan meningkat karena orang memburu lamang tapai untuk keperluan tradisi pengantaran.

Siwin menjual tiga jenis lamang tapai, yaitu lamang tapai biasa seharga Rp 45 ribu, lamang tampai pisang seharga Rp 50 ribu dan lamang tapai luo (serabut kelapa dan gula jawa) seharga Rp 55 ribu. Menjelang Ramadhan, ujar dia, pembelian hampir mencapai 200 batang lamang tapai.

Untuk proses pembakaran lamang tapai, Siwin butuh waktu tiga sampai empat jam. Ia biasa memulai berjualan pada waktu Subuh hingga 12.00 WIB. Sementara menjelang puasa, dirinya melayani pembeli hingga waktu shalat Maghrib.

Terpopuler