REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Muslim Nusa Tenggara Barat punya tradisi unik dalam menyambut hadirnya bulan suci Ramadhan. Di provinsi yang dikenal dengan julukan pulau 'Seribu Masjid' tersebut, ada tradisi Meresi Kubur yang biasa digelar jelang bulan suci.
Pegiat budaya Sasak NTB, Sahnan, mengatakan Meresi Kubur merupakan salah satu tradisi bersih-bersih kuburan dan pembersihan diri serta jiwa masyarakat Sasak pada 15 hari sebelum bulan Ramadhan.
Kegiatan tersebut, ujarnya seperti dikutip dari Pusat Data Republika, sebagai harapan agar masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa dalam keadaan yang bersih. Selain itu, bersih-bersih pun dilakukan di pondok pesantren dan masjid yang akan digunakan untuk beribadah.
“Sebelum masuk bulan suci Ramadhan, masyarakat melakukan bersih-bersih pesantren, surau bahkan masjid yang akan dipakai beribadah. Termasuk bersih-bersih kuburan sebab selama bulan suci, penyiksaan (kepada yang meninggal) tidak ada,” ujarnya.
Tradisi Meresi Kubur tidak hanya menyangkut bersih-bersih. Akan tetapi, momentum bersilaturahim di antara keluarga. Sebab, saat melakukan tradisi tersebut, masyarakat bersama-sama pulang ke kampung halaman.
Tradisi itu tidak hanya berfungsi sebagai perekat silaturahim. Akan tetapi, sisi positif lainnya dari tradisi bersih-bersih adalah menjaga kebersihan sanitasi.