REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Wali Kota Kupang, Jonas Salean meminta warga di wilayah Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu selalu waspada terhadap kemungkinan beredarnya uang palsu menjelang Ramadhan yang biasanya diikuti peningkatan barang dan ramainya pasar yang ada di daerah setempat.
"Bukan tidak mungkin saat permintaan dan penawaran barang kebutuhan pokok meningkat jelang Ramadhan, akan ada praktik oknum sebarkan uang palsu, maka pentingnya kewaspadaan," kata Jonas di Kupang, Jumat (27/5).
Untuk itu selaku kepala daerah, Jonas mengatakan agar setiap warga bisa selalu waspada saat melakukan transaksi di pasaran.
"Kalau tidak bisa terjebak dalam permainan para oknum itu. Akhirnya kita sendiri yang dirugikan," katanya.
Secara kelembagaan kata mantan Sekretaris Daerah Kota Kupang itu, pemerintah akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk aparat keamanan untuk melakukan aksi pengawasan ketat di pasaran agar bisa membatasi kemungkinan peredarannya.
"Saya kira sanksinya akan diterapkan jika ditemukan ada terdapat transakasi di pasar menggunakan uang palsu," katanya.
Pihak otoritas keuangan di daerah ini seperti BI, juga diharapkan ikut membantu melakukan pengawasan, termasuk melakukan antisipasi peredaran uang palsu itu, melalui sejumlah kegiatan penerangan.
"Mungkin bisa dilakukan sosialiasi lagi terkait cara membedakan uang palsu dan uang yang asli. Ini hanya untuk mengingatkan warga agar tetap waspada," katanya.
Warga masyarakat kata Jonas juga diminta untuk segera memberikan laporan kepada aparat terkait dugaan transakasi memanfaatkan uang palsu. Ini dimaksud agar bisa segera diatasi dan penindakan terhadap pengedarnya.