Jelang Ramadhan, Harga Sembako di Daerah Ini Sudah Naik

Red: M Akbar

Ahad 22 May 2016 22:47 WIB

Suasana aktifitas pedagang Sembako di pasar Tradisonal, Tebet, Jakarta, Selatan, Jumat (26/6). Foto: Republika/ Tahta Aidilla Suasana aktifitas pedagang Sembako di pasar Tradisonal, Tebet, Jakarta, Selatan, Jumat (26/6).

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Sejumlah harga kebutuhan bahan pokok di Pamekasan, Jawa Timur, mulai merangkak naik menjelang puasa Ramadhan 1437 Hijriah.

Pewarta Antara di Pamekasan, Minggu, melaporkan beberapa kebutuhan bahan pokok yang mengalami kenaikan antara lain gula pasir, garam beryodium, dan wortel kol/kubis.

"Yang paling banyak mengalami kenaikan ialah garam beryodium halus, yakni hingga 300 persen," kata pedagang kebutuhan bahan pokok di Pasar Kolpajung, Pamekasan, Haji Jamilah.

Garam beryodium halus naik dari Rp1.500 menjadi Rp6.000. Wortel naik dari sebelumnya Rp11.000 menjadi Rp13.500 atau naik Rp2.500.

Komoditas lainnya yang juga mengalami kenaikan ialah kol/kubis dari sebelumnya Rp7.000 menjadi Rp9.000 per kilogram atau naik Rp2.000 per kilogram (28,57 persen).

Telur ayam ras naik 4,88 persen dari sebelumnya Rp20.500 per kilogram menjadi Rp21.500 per kilogram.

Gula pasar naik 3,45 persen dari sebelumnya Rp14.000 per kilogram menjadi 15.000 per kilogram, sedangkan bawang merah, naik dari Rp36.500 per kilogram menjadi Rp37.500 per kilogram.

Menurut para pedagang, kenaikan sejumlah kebutuhan bahan pokok ini terjadi, karena pasokan barang tetap, sedangkan kebutuhan konsumen menjelang Lebaran seperti sekarang ini cenderung meningkat.

"Kalau berdasarkan kebiasaan pada tahun-tahun sebelumnya, kenaikan akan terus terjadi hingga awal Ramadhan. Pertengahan Ramadhan kembali normal, dan akan kembali naik mendekati Lebaran," kata pedagang lain di pasar itu, Sulaiman.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan Bambang Edy Suprapto menyatakan pihaknya saat ini telah membentuk tim khusus guna memantau kenaikan harga kebutuhan bahan pokok di pasaran.

"Jika kenaikan tetap tak terkendali, kami akan menggelar operasi pasar guna mengendalikan harga," katanya.

Terpopuler