Catatan Operasi Ketupat di Jalur Selatan

Rep: c10/ Red: Agung Sasongko

Selasa 28 Jul 2015 16:33 WIB

 Antrean kendaraan arus balik pemudik memadati ruas Jalur Selatan di Tanjakan Lingkar Gentong, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (21/7). Foto: Antara/Adeng Bustomi. Antrean kendaraan arus balik pemudik memadati ruas Jalur Selatan di Tanjakan Lingkar Gentong, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (21/7).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Selama dua pekan Operasi Ketupat Lodaya 2015, Polres Kota Tasikmalaya melakukan pengamanan dan pemantauan arus kendaraan di Jalur Selatan Jawa Barat (Jabar). Pada musim mudik tahun ini kecelakaan lalu lintas di jalur selatan menurun.

Kasat Lantas Polres Kota Tasikmalaya, AKP Suharto mengatakan, kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalur Selatan wilayah Tasikmalaya pada tahun ini menurun. Selama arus mudik dan arus balik ada enam kasus kecelakaan lalulintas. Dari enam kecelakaan ada satu korban meninggal.

"Kecelakaan yang mengakibatkan meninggal dunia itu pun terjadi bukan jalur utama mudik, di jalur urama mudik kondisinya kondusif," kata AKP Suharto kepada ROL, Selasa (28/7).

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, menurut AKP Suharto penurunannya sekitar 55 persen. Dari catatan kepolisian, pada arus mudik dan arus balik 2014 ada sebanyak 13 kasus kecelakaan lalulintas, dua korban diantaranya meninggal dunia.

AKP Suharto menjelaskan, pada arus mudik tahun ini mengalami kenaikan arus kendaraan. Arus kendaraan dari sejak sepekan sebelum Lebaran sampai sepekan setelah Lebaran, terhitung ada 460 ribu kendaraan yang melintasi jalur selatan Jabar di wilayah hukum Polres Kota Tasikmalaya yang meliputi rute jalan Kadipaten sampai Rajapolah.

Pada musim mudik tahun ini terjadi peningkatan jumlah kendaraan yang melintas, peningkatannya terhitung sekitar 40 ribu kendaraan dibanding dari tahun sebelumnya. Sementara, AKP Suharto menjelaskan, peningkatan dan lonjakan arus kendaraan terjadi pada H - 2 sampai H - 1 Lebaran. Ada sekitar 50 ribu kendaraan perhari yang melakukan arus mudik.

Kemudian kepadatan arus lalulintas pada arus balik terjadi pada hari pertama sampai hari ketiga setelah Lebaran. Rata-rata jumlah kendaraan yang melintas perharinya mencapai 35 ribu kendaraan. Menurut AKP Suharto, selama tiga hari setelah Lebaran jumlah kendaraan yang melintas hampir sama.

Meski jalur mudik selatan Jabar termasuk jalur yang rawan kecelakaan lalu lintas. Menurut AKP Suharto, memang benar ada peningkatan jumlah kendaraan yang melintasi jalur selatan, tapi jumlah kasus kecelakaannya berkurang. "Sangat bersyukur tahun ini angka kecelakaan lalu lintas dapat ditekan," ujar AKP Suharto.