REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan berharap program mudik gratis diperbanyak baik oleh Pemerintah, BUMN, maupun perusahaan swasta.
"Selama ini masih banyak dari perusahaan swasta yang hanya menyediakan armada gratis untuk mudik saja, sedangkan baliknya tidak ada fasilitas yang sama," katanya saat meninjau aktivitas arus balik di pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Kamis (23/7).
Menurutnya, hal tersebut pada akhirnya hanya akan menambah kepadatan jalan raya pada arus balik. Seharusnya, fasilitas mudik gratis disediakan saat arus mudik maupun balik atau pulang dan pergi sehingga kepadatan lalu lintas jalan raya bisa tetap diminimalisasi.
Dari sisi Pemerintah sendiri, pihaknya juga akan segera mengajukan anggaran ke komisi V DPR untuk menambah kuota mudik dan balik gratis pada Lebaran tahun depan. Diakuinya, fasilitas mudik gratis perlu diperbanyak mengingat animo dari masyarakat sangat besar.
"Bahkan, jika dilihat dari jumlah keseluruhan pada pemudik pada tahun ini, mungkin jumlah saat ini lebih besar 2,5 kali lipat dibandingkan dengan jumlah pemudik tahun sebelumnya," katanya.
Sementara itu, diakuinya, hingga saat ini lalu lintas saat arus mudik dan balik terhitung lancar. Mengenai jumlah kecelakaan, dibandingkan dengan jalur udara dan laut, untuk jalur darat masih mendominasi.
Meski demikian, secara keseluruhan jumlah tersebut berkurang 20 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Bahkan, menurut data dari Jasa Marga, jika dibandingkan dengan hari normal, untuk jumlah kecelakaan pada arus Lebaran tersebut terhitung lebih sedikit.
"Dilihat dari jenis kendaraannya, yang paling banyak terlibat pada kecelakaan adalah kendaraan pribadi, bahkan komposisinya mencapai 70 persen," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada para pengendara kendaraan pribadi baik roda empat maupun dua untuk lebih waspada dalam mengemudi kendaraan.
"Kalau untuk roda dua terutama dari Jakarta, Bekasi, Bandung kan sudah ada fasilitas mudik gratis, jadi sebaiknya ini dimanfaatkan," katanya.