REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Terjadi penurunan drastis jumlah kendaraan arus mudik dan balik Lebaran 2015 dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan data dari Pos Pengamanan dan Pemantauan Mudik Polda Jawa Barat di Cikopo, Purwakarta, penurunan tersebut mencapai 40 persen dari total jumlah kendaraan mulai H-7 atau Jumat (10/7) hingga H+3 atau Selasa (21/7).
Jalur Pantura bahkan mengalami penurunan drastis yaitu sebesar 72 persen dari 2014. "Angka kendaraan yang mudik mengalami penurunan," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Sulistyo Pudjo Hartono di Purwakarta, Rabu (22/7).
Total kendaraan pada arus mudik dan balik Lebaran 2015 berjumlah 5.425.605 unit. Angka tersebut merupakan akumulasi dari kendaraan yang melintasi Jalur Pantura, Tengah, Selatan, dan Tol Cikopo-Palimanan. Pada 2014, total kendaraan mudik mencapai 9.047.273 unit.
Kendaraan yang melintasi Jalur Pantura Jawa Barat mengalami penurunan drastis. Tahun ini, tercatat hingga H+3, 1.582.368 kendaraan melewati jalur tersebut. Sementara pada 2014, sebanyak 5.747.099 unit melewati Jalur Pantura. Volume kendaraan Jalur Pantura dinilai berkurang karena imbas pengoperasian tol Cipali.
Meski begitu, jika total kendaraan yang melewati tol Cipali sebanyak 506.472 unit digabung dengan Pantura belum melebihi total kendaraan Pantura tahun lalu. Pudjo menyatakan, selepas Operasi Ketupat Lodaya 2015 berakhir, pihaknya akan melakukan analisis dan evaluasi.
Pudjo menyatakan, berkaitan dengan turunnya jumlah kendaraan mudik tahun ini, masyarakat perlu untuk terus mengefisiensi penggunaan kendaraan. Ia pun mengapresiasi upaya-upaya masyarakat memilih kendaraan massal seperti angkutan umum atau melakukan mudik rombongan.
Selain itu, Pudjo mengatakan, pemudik harus terus sadar terhadap persiapan diri dan kendaraan. Kecelakaan di KM 202 tol Palimanan-Kanci yang menewaskan 11 orang, kata Pudjo, akibat kelalaian pengemudi, tidak ada SIM, dan kendaraan yang tidak laik jalan.
"Ini momen sosial namun jangan sampai abai keselamatan. Harus tetap mempertimbangkan keselamatan nomor satu," ujarnya.