REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Arus balik pada H+3, tidak jauh dari pintu keluar Tol Cipali, atau 2 kilometer mendekati Gerbang Tol Cikopo tampak sampah berserakan di sisi jalan, mulai dari botol minuman, wadah pop mie, dan plastik jajanan lainnya.
"Sampah ini lama-lama bisa menggunung juga nanti kalau pemudik terus buang sembarangan begini," kata salah satu penumpang bus Dewi Sri dari Tegal menuju Jakarta, Hilman (38 tahun).
Berdasarkan pantauan Republika, Selasa (21/7) puluhan pedagang asongan tampak di sisi jalan sebelah kiri tol tersebut, dari arah Ciribon menuju Jakarta. Dari puluhan pedagang tersebut, tidak sedikit yang masih anak-anak. Terdapat beberapa botol minuman di tangannya.
Salah satu pedagang itu, bahkan ada yang mengejar-mengejar bus untuk menawarkan minuman, tapi bus tersebut tidak berhenti. Selain itu, mobil-mobil pribadi juga banyak yang berhenti di pinggir jalan untuk sekedar beristirahat.
Pintu mobil kebanyakan terbuka, sedangkan pengendaranya memakan jajanan atau meminum air mineral yang dibeli dari pedagang-pedagang tersebut. Bahkan, ada juga yang menunaikan hajatnya seperti membuang air kecil dengan membelakangi jalan tol.
Sampah berserakan juga terlihat di sejumlah tempat peristirahatan atau rest area di sepanjang Tol Cipali. Sampah berserakan ini terlihat di hampir seluruh sudut rest area dari sepanjang jalan hingga tempat makan dan area parkir kendaraan.
Sementara, di dekat Gerbang Tol Cikopo terdapat Pos pantau Cikopo Operasional Ketupat Lodaya 2015, DIT Lantas Polda Jawa Barat. Di pos itu terdapat 2 polisi Lalu Lintas (Lalin), yang satu memagang microphone, sedangkan yang satunya memagang bendera warna kuning untuk mengarahkan kemacetan yang berada di Tol tersebut.