REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Arus balik Terminal Leuwipanjang diprediksi terjadi pada H+3 yang jatuh pada Selasa (21/7). Berdasarkan pantauan, pergerakan arus balik di Terminal Leuwipanjang tidak terlampau padat.
Kepala Terminal Leuwipanjang Erick Sudjana mengatakan terjadi penurunan arus balik yang terjadi pada tahun ini. Berdasarkan data, Erick mengatakan, jumlah penumpang arus balik pada H+2 tahun lalu berjumlah 21.351 penumpang dan pada puncak arus balik tahun lalu berjumlah 27.529.
Sedangkan pada H+2 tahun ini yang jatuh pada Senin (20/7), penumpang arus balik yang tercatat bertolak dari Terminal Leuwipanjang sebesar 18.065. Dan pada H+3 tahun ini yang diprediksi sebagai puncak arus balik, penumpang tidak terlihat membludak. Erick memperkirakan hingga pukul 14.00 WIB pada H+3, penumpang arus balik yang bertolak dari Terminal Leuwipanjang ada sekitar 15 hingga 16 ribu penumpang.
"Dibandingkan tahun lalu, sejauh ini sudah ada penurunan sebesar 20 persen," terang Erick saat ditemui di ruangannya pada Selasa (21/7).
Meski arus balik terindikasi mengalami penurunan, Erick mengatakan jumlah armada bus yang disediakan tidak akan dikurangi. Ia menjelaskan di Terminal Leuwipanjang telah disediakan total 1.010 armada bis yang siap melayani penumpang.
Sebanyak 470 di antaranya merupakan bis Antarkota Antarprovinsi (AKAP) dan 500 lainnya merupakan bis Antarkota Dalam Provinsi (AKDP). Untuk bis cadangan, Erick mengatakan Terminal Leuwipanjang menyiagakan sebanyak 40 armada bis.
"Seperti tahun lalu, tahun ini bis cadangan juga belum digunakan," tambah Erick.
Erick memperkirakan banyak faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan arus balik pada 2015. Salah satunya ialah cukup banyak penumpang yang beralih menggunakan kereta atau travel untuk melakukan mudik.
Selain itu, cukup banyak pula warga yang memilih untuk melakukan mudik dengan kendaraan pribadinya. Faktor ekonomi, lanjut Erick, juga bisa memegang peranan terkait adanya penurunan arus balik ini.