Kemenhub: Ramainya Lokasi Wisata Sumbang Kemacetan Saat Arus Balik

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah

Selasa 21 Jul 2015 15:59 WIB

 Arus Balik Di Jalur Pantura. Sejumlah kendaraan pemudik arus balik melintas di jalur Pantura, Brebes, Jawa Tengah, Senin (20/7). Foto: Antara/Oky Lukmansyah Arus Balik Di Jalur Pantura. Sejumlah kendaraan pemudik arus balik melintas di jalur Pantura, Brebes, Jawa Tengah, Senin (20/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Perhubungan mensinyalir masih adanya kemacetan di sejumlah titik di ruas yang dilewati untuk arus balik Lebaran 2015 disebabkan karena masih ramainya kunjungan wisatawan ke sejumlah tempat rekreasi. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Djoko Sasono menyebutkan, hal ini berbeda dengan arus mudik yang kemacetannya lebih disebabkan karena adanya pasar tumpah.

Belum lagi, lanjut Djoko, keberadaan sentra oleh-oleh yang terletak di ruas jalan utama mau tidak mau akan berimplikasi pada padatnya arus balik kali ini.

"Arus mudik itu macetnya karena pasar tumpah. Arus balik itu karena banyak tempat wisata. Jadi kalau ditanya arus balik ini masih ada hambatan di sejumlah titik karena banyak orang yang masih rekreasi..." jelas Djoko, Selasa (21/7).

Selain faktor lokasi wisata yang ramai, Djoko melanjutkan, kejadian kecelakaan di beberapa titik juga memberikan sumbangan pada kemacetan saat arus balik. Dia menyebut, kondisi fisik yang belum pulih pasca Lebaran membuat pengemudi kelelahan dan berujung pada kecelakaan. Untuk itu, Djoko menghimbau agar pemudik yang kembali ke Ibukota menjaga kondisi fisiknya.

Rekayasa lalu lintas yang dilakukan oleh pihak kepolisian juga diharapkan bisa mengurai kemacetan yang terkonsentrasi di lokasi wisata. Namun, Djoko enggan memberikan komentar seberapa efektif rekayasa lalu lintas yang dilakukan untuk menghadapi arus balik ini.

"Saya kira kepolisian sudah ada referensi yang akurat mengenai perbaikan rekayasa lalu lintas, dibanding tahun lalu. Semua pihak bekerja saat ini," katanya.

Kementerian Perhubungan memprediksi puncak arus balik terjadi pada Selasa ini. Sementara itu, tahun ini jasa angkutan bus diprediksi kurang populer dibandingkan dengan angkutan kereta api atau angkutan udara. Djoko menyebut, hal ini karena penumpang lebih memilih untuk membeli tiket mudik jauh-jauh hari.

Terpopuler