REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Masa arus balik pascalebaran, membuat sejumlah pusat oleh-oleh di Kota Padang kebanjiran pembeli. Pembeli yang rata-rata para pemudik tersebut, berniat membawa oleh-oleh untuk kembali ke tempatnya merantau.
Salah satu pusat oleh-oleh di Kota Padang, Shierly, yang terletak di Jalan Gereja, Kota Padang. Di tempat tersebut, sejumlah pembeli memburu keripik-keripik balado sebagai buah tangan bagi kerabat maupun rekan kerja.
"Ada peningkatan penjualan hingga 80 persen untuk Lebaran kali ini," kata pemilik toko oleh-oleh Shierly, Shierly di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (21/7).
Ia mengatakan, untuk menghadapi peningkatan pembelian keripik Balado, ia mengaku telah meningkatan produksi. Ia menjelaskan, pada hari biasa, ia hanya memproduksi sebanyak 100 kilogram (kg) keripik singkong. Untuk menghadapi Lebaran, Shierly meningkatkan produksi hingga 300 persen.
"Pembeli mulai ramai dari H +3, biasanya sampai H +7 Lebaran," ujar dia.
Ia menjelaskan, oleh-oleh yang paling banyak diburu oleh pengunjung yaitu, keripik balado, keripik balado durian, keripik kentang dan keripik keju serta rendang kemasan, dakak-dakak. Ia melanjutkan untuk satu kilogram keripik balado, dihargai Rp 72 ribu, sementara untuk ukuran 500 gram, dihargai Rp 32 ribu.
Meningkatkan penjualan, otomatis membuat omzet di pusat oleh-oleh Shierly juga meningkat. Pada hari-hari biasa, omzet yang didapatkan sekira Rp 5 juta hingga Rp 10 juta.
Sementara itu, salah satu pembeli asal Kota Padang, Firdaus mengatakan, membeli 10 buah keripik balado Shierly untuk adiknya yang berada di Palembang. "Adik gak bisa pulang, dia minta dibelikan keripik balado," kata dia.