REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Perayaan Hari Raya Idul Fitri membawa berkah tersendiri bagi para penjual bakpia. Karena pengusaha makanan khas Yogyakarta tersebut selalu kebanjiran pesanan dari pemudik setiap tahunnya.
Hal ini dirasakan betul oleh penjual bakpia di Jalan Tenggiri VII/9 ini, Desa Minomartani, Ngaglik, Sleman, DIY, Tukiyo (58). Pada musim lebaran ia mengaku bisa menjual bakpia di melebihi omset hari-hari biasa. "Kalau normalnya dalam satu hari bisa menjual satu sampai tiga kardus. Sekarang waktu lebaran, dalam sehari bisa menjual sampai 100 kardus," katanya.
Menurut Tukiyo, pembelinya kebanyakan merupakan pemudik yang akan membawa bakpia sebagai oleh-oleh. Adapun jenis bakpia yang paling diminati adalah kacang hijau, coklat, dan. Tukiyo memuturkan, jika ada pembeli dadakan, mereka biasanya membeli dalam jumlah besar. Sehingga stok bakpia pasti habis.
Maka itu banyak penjual dan produsen bakpia yang menyediakan stok lebih. Karena banyak juga pemudik yang datang membeli langsung tanpa memesan. Produsen bakpia di daerah yang sama, Sumidah (54) pun menuturkan demikian. Ia berkata, pada tahun sebelumnya, sepekan sebelum lebaran tempatnya sudah tidak merima pesanan. Namun sekarang penjualannya cenderung ramai setelah lebaran.
"Per hari di sini bisa habis 25 kilogram kacang hijau. Padahal di hari-hari biasa hanya 7 kilogram," ujarnya. Lebaran kali ini ia mendapat pesanan 40 kardus bakpia. Khusus untuk rasa buah, seperti strawberi, nanas atau pilihan lain, hanya diproduksi sesuai pesanan.
Pemilik Bakpia Midah yang telah berdiri dari tahun 1998 itu menyampaikan tidak ada kenaikan harga meskipun lebaran. "Masih Rp 16 ribu perkotak untuk semua varian. Termasuk yang kombinasi," katanya.