REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Jalur Madiun-Surabaya, Jawa Timur, mengalami kemacetan arus lalu lintas kendaraan bermotor, tepatnya di ruas Madiun-Nganjuk, Senin (20/7), pada saat arus balik H2+1 Lebaran. Kemacetan tepatnya mulai terjadi di lokasi Desa Kaligunting, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, hingga Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk.
Akibat kemacetan tersebut, arus lalu lintas berjalan padat merayap. Kemacetan diduga akibat banyaknya perlintasan kereta api di jalur tersebut, juga karena tingginya volume kendaraan yang melintasi jalur tersebut saat arus balik ini.
"Ini sudah termasuk macet total. Kendaraan hanya bisa berjalan antara 20-30 Kilometer per jam," ujar salah satu pemudik asal Caruban yang akan kembali ke Surabaya, Agus.
Menurut dia, akibat kecepatan kendaraan yang hanya 30 Kilometer per jam, jarak Madiun-Nganjuk yang biasanya hanya ditempuh satu hingga satu setengah jam, sekarang bisa mencapai tiga hingga lima jam. "Biasanya dari Madiun sampai Nganjuk hanya memakan waktu satu hingga satu setengah jam, tapi kali ini sampai 4-5 jam," kata Agus.
Petugas Satuan Lantas Polres Madiun Ipda Hartono, mengatakan, kemacetan arus kendaraan terjadi dari arah Madiun menuju Surabaya. Titik kemacetan mulai terjadi di kawasan Caruban, Desa Kaligunting, hingga perbatasan Saradan-Wilangan. "Kemacetan terparah terjadi di sekitar perlintasan kereta api di wilayah Kaligunting dan tanjakan Nampu, Desa Sidorejo, Kecamatan Saradan," kata Hartono.
Kemacetan tersebut juga disebabkan adanya penyempitan jalur di sejumlah titik jalan. Untuk mengurangi kemacetan tersebut, petugas juga menerapkan sistim buka dan tutup. Diperkirakan kemacetan tersebut masih akan berlangsung di jam-jam tertentu selama masa arus balik Lebaran tahun 2015 berlangsung. Petugas mengimbau para pemudik untuk bersabar dan tetap mematuhi peraturan lalu lintas selama berkendara.