REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kemacetan parah terjadi dari perbatasan Kabupaten Ciamis dengan Tasikmalaya sampai perbatasan Tasikmalaya dengan Garut. Kendara roda empat memenuhi jalan di jalur selatan Jawa Barat (Jabar) yang biasa digunakan arus mudik dan arus balik.
Dari pantauan Republika, kendaraan roda dua atau sepeda motor tetap bisa berjalan lewat pinggir jalan dan celah-celah sempit yang bisa digunakan untuk menyalip. Sementara, kendaraan roda empat benar-benar macet total.
Sebagian kendaraan roda empat yang melaju dari arah timur ke barat ada yang menggunakan trotoar di sebelah kiri jalan. Mereka melakukannya untuk bisa menyalip kendaraan di depannya. Akan tetapi ulah pengendara tersebut justru memperparah kemacetan. Arus kendaraan sepeda motor menjadi terhambat karena mobil menggunakan trotoar jalan yang terbuat dari tanah.
Yogi Indrayana (27 tahun) warga Jakarta yang sedang perjalanan arus balik dari Ciamis menuju Jakarta mengaku, ia berkendaraan menggunakan mobil pada pukul 13.00 dari Ciamis. Baru pada pukul 20.00 sampai Jamanis Kabupaten Tasikmalaya. Jika arus lalulintas normal dari Ciamis menuju Jamanis hanya membutuhkan waktu tempuh sekitar dua jam perjalanan.
"Perjalanan delapan jam dari Ciamis baru sanpai Jamanis, jalan sedikit-sedikit tapi seringnya macet," kata Yogi kepada Republika, Senin (20/7) malam.
Terpantau oleh Republika, sejak sore hingga malam ini arus kendaraan sepeda motor dari arah timur ke barat tetap berjalan perlahan di tengah kemacetan. Rata-rata kecepatannya sekitar 20 km perjam. Sementara sejak sore Republika memantau, sampai malam ini arus roda empat dari Ciamis menuju Tasikmalaya sampai perbatasan Garut macet total.