Polisi: Tak Mau Macet, Hindari Jalur Puncak Bogor

Red: M Akbar

Senin 20 Jul 2015 17:56 WIB

Kemacetan jalur puncak Foto: www.budibach.com Kemacetan jalur puncak

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor, Jawa Barat, AKP Bramastyo Priadji menghimbau masyarakat untuk menghindari jalur Puncak untuk sementara waktu agar terhindar dari kemacetan yang terjadi selama libur Lebaran Idul Fitri 1436 Hijriah.

"Bagi yang tidak ingin macet kalau bisa jangan lewat Puncak. Kondisi saat ini sangat tidak memungkinkan kecuali yang mau bersabar menunggu antrian, dan ada keperluan yang sangat penting sekali," kata Bramastyo saat ditemui di Pos Polisi Simpang Gadong, Senin.

Menurut Bramastyo, situasi arus lalu lintas di Jalur Puncak pada H+3 libur Lebaran Idul Fitri cukup padat. Kepadatan kendaraan lebih banyak yang bergerak turun dari Cianjur menuju Jakarta.

Berdasarkan data dari Jasa Marga, kendaraan yang bergerak keluar dari tol menuju Puncak dan Sukabumi mulai dari hari Idul Fitri hingga H+3 libur Lebaran sebanyak 95.120 kendaraan. Sedangkan dari arah Cianjur menuju Jakarta sebanyak 95.399 kendaraan.

"Arus lebih banyak yang bergerak turun ke arah Jakarta, pada H+2 kendaraan yang masuk tol menuju Jakarta sebanyak 40.218 kendaraan," katanya.

Kepadatan arus Puncak sudah terjadi sejak lama, hampir setiap akhir pekan maupun libur nasional. Kondisi tersebut karena bertambahnya jumlah kendaraan tidak didukung dengan luas jalan yang tersedian.

Padatnya arus lalu lintas ini membuat masyarakat tidak sabar, terutama selama libur Lebaran ini, banyak masyarakat yang mengeluhkan kenapa jalur Puncak macet. Kelurahan ini disampaikan mereka melalui "call center" TMC Polres Bogor.

Petugas kerap menerima telpon setiap lima menit sekali terutama saat padat. Beberapa pertanyaan yang kerap ditanyakan kapan jalur dibuka, kapan jalur ditutup, atau kenapa sistem buka tutup tidak diberlakukan dua jam saja. Bahkan ada yang menyampaikan kekesalannya karena terjebak macet cukup lama, dengan alasan petugas tidak mengatur arus.

"Kami berupaya menjelaskan dengan swajarnya kepada masyarakat yang menanyakan informasi arus. Jika ada yang mulai mengeluh, kami tanggapi sewajarnya. Karena kamipun tidak berhenti mengatur arus dan mengupayakan kelancaran, hingga tidak pulang sampai arus lancar," kata AKP Bramastyo.

AKP Bramastyo menambahkan, masyarakat yang ingin berlibur ke Puncak dapat memanfaatkan hari lain di luar arus balik mudik Lebaran. Kecuali bagi masyarakat yang ingin bersabar dalam antrian, atau ada keperluan yang mendesak.

Terpopuler