Bagi-Bagi Sembako, Jokowi Harus Beri Keteladanan Distribusi Zakat

Rep: c38/ Red: Bilal Ramadhan

Senin 20 Jul 2015 14:27 WIB

Akun Twitter resmi Presiden Jokowi, @jokowi. Foto: Republika Akun Twitter resmi Presiden Jokowi, @jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Forum Zakat Nasional, Nur Efendi meminta pemerintah memberi contoh yang baik dalam proses distribusi zakat. Ia menilai cara bagi-bagi sembako yang dilakukan kepada masyarakat oleh Presiden Jokowi sudah ketinggalan zaman.

“Sah-sah saja bagi-bagi sembako, tapi sebagai pemimpin harusnya memberikan teladan yang baik terkait cara mendistribusikan zakat kepada masyarakat,” kata Nur Efendi kepada Republika, Senin (20/7).

Nur Efendi menilai cara bagi-bagi zakat yang dilakukan Presiden Jokowi sudah tradisional. Cara distribusi yang professional sudah disampaikan dalam surah At Taubah, yaitu melalui lembaga amil atau baitul mal.

Ia menyarankan pemerintah untuk mengkoordinir zakat ke masyarakat melalui BAZNAS atau LAZ, tidak bagi-bagi langsung seperti yang dilakukan Jokowi kemarin.

Tahun lalu, tutur Jokowi, Wapres Jusuf Kalla pernah melakukan hal serupa di Makassar. Akibatnya, warga berdesak-desakan dan berebut untuk menerima zakat. Menurut Nur Efendi, untung saja kemarin tidak terjadi korban jiwa berkat pengawalan ketat dari aparat. Tapi, kita tidak bisa memastikan keamanan serupa pada waktu yang akan datang.

CEO Rumah Zakat ini mengungkapkan, Jokowi seharusnya memberikan teladan kepada masyarakat dalam kapasitas dia sebagai kepala negara. Supaya, bantuan itu tidak berakhir konsumtif. Nur Efendi mengatakan, zakat yang baik diharapkan bisa memberikan efek pemberdayaan bagi orang miskin.

“Zakat yang disalurkan melalui lembaga amil akan lebih terkontrol. Dikawal proses distribusinya, didampinginya proses pemberdayaannya, sampai ke laporan hasil pemberdayaannya,” kata Nur Efendi.

Terpopuler