Penumpang Bus di Malang Turun 25 Persen

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Ani Nursalikah

Senin 20 Jul 2015 12:01 WIB

Seorang polwan anggota Sat Lantas Polrestabes Surabaya, membagikan brosur Sosialisasi Mudik Aman kepada penumpang bus di Terminal Purabaya Bungurasih Surabaya, Jatim, Jumat (26/8). Foto: Antara/Eric Ireng Seorang polwan anggota Sat Lantas Polrestabes Surabaya, membagikan brosur Sosialisasi Mudik Aman kepada penumpang bus di Terminal Purabaya Bungurasih Surabaya, Jatim, Jumat (26/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya jumlah penumpang angkutan lebaran di Kota Malang turun hingga 25 persen dibanding 2014.

Pada tahun lalu setiap harinya pada musim Lebaran dapat mencapai 35 ribu penumpang. Penurunan ini diduga karena banyak pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi atau bus gratis.

“Penyebab turun ada beberapa faktor. Mulai dari bus gratis yang bertambah, fasilitas bandara yang bertambah sampai pilihan menggunakan kendaraan pribadi,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Handi Priyanto, Senin (20/7).

Walau demikian, kata Handi, pantauan Dishub selama arus mudik menyatakan peningkatan arus kendaraan dari Kota Malang tak menunjukkan kenaikan yang signifikan. Kepadatan arus kendaraan saat ini justru didominasi oleh kendaraan dari arah luar kota.

“Untuk yang dari Malang tidak meningkat,” katanya.

Dari pantauan hari ini Terminal Arjosari tidak terlihat padat. Meski begitu, masih terlihat beberapa pemudik yang memilih menggunakan bus untuk pulang ke kampung halaman mereka karena tak kebagian tiket moda transportasi lainnya.

Untuk membeli tiket bus, calon penumpang memang harus langsung membeli di loket-loket perusahaan otobus yang berada di area pemberangkatan terminal.

Penurunan ini membuat sejumlah pelaku usaha bus resah. Ini karena pendapatan bus menurun pada masa mudik, serta balik pada 2015 ini. Salah satunya Ramli, awak bus PO Hafanah jurusan Malang-Surabaya yang mengaku, meski sudah H-4 Lebaran busnya tidak bisa penuh.

"Hanya 20-30 penumpang sekali jalan. Beda dari 2015 lalu. Sekarang bus sepi, susah cari penumpang," katanya.

Tak hanya bus antarkota dalam provinsi (AKDP), penurunan penumpang juga terjadi di bus antarkota antar provinsi (AKAP). Pengurus PO Coyo jurusan Malang-Jakarta, Saprinjanir mengatakan penurunan jumlah penumpang bus sampai saat ini cukup signifikan.

"H-4 ini dulu lebih ramai daripada sekarang. Saya dulu H-4 itu sudah nambah bus. Tapi, sekarang belum," ujar pria yang juga Ketua Ikatan Keluarga Besar Terminal Arjosari (IKBTA).

Terpopuler