Simpang Jomin tak Lagi Jadi Buah Bibir

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Agung Sasongko

Sabtu 18 Jul 2015 21:43 WIB

Simpang Jomin, Karawang, Jawa Barat. Foto: Antara Simpang Jomin, Karawang, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Masyarakat yang rutin melaksanakan ritual pulang kampung melewati Pantura tahu benar apa itu Simpang Jomin. Sebuah persimpangan yang mempertemukan arteri Karawang arah Pantura dan arteri Pantura arah Purwakarta ini 'tak lebih' dari sekedar dua buah ruas jalan.

Ruas dari arteri Karawang menuju Pantura berbentuk menanjak. Sebaliknya, menuju Purwakarta wujudnya landai. Tapi meski memiliki rupa 'hanya' seperti itu, nama Simpang Jomin sangat dikenal. Kemacetan yang selalu berpusat di ruas pertigaan ini saat musim mudik saban tahun lah yang membuatnya amat dikenal masyarakat.

Bahkan, nama pertigaan yang lebarnya tak lebih dari 15 meter ini selalu masuk dalam setiap rumusan rencana penananganan arus mudik berbagai instansi. Mulai dari kepolisian hingga kementerian perhubungan khususnya bidang transportasi darat.

Namun bisa jadi, tahun ini ialah momen terakhir Simpang Jomin masuk dalam layar perhatian berbagai pihak di musim mudik. Pasalnya, Simpang Jomin yang dulu wajahnya dikenal sebagai pusat kemacetan jalur Pantura tahun ini sudah tidak lagi menunjukkan rupa tenarnya.

Sejak H-7 hingga hari H lebaran 2015, Simpang Jomin sangat ramah. Tak ada  lagi pemandangan lalu lintas yang semrawut di persimpangan ini.

"Memang luar biasa, hanya tahun ini benar-benar berbeda arus lalin (lalu lintasnya)-nya di Simpang Jomin, lancar," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Karawang AKP Dony Eko Wicaksono.

Dia mengakui pasukan pengamanan lalu lintas di Simpang Jomin ikut merasakan kelancaran arus mudik yang melintasi jalur tersebut. Pasalnya, imbas kelengangan Simpang Jomin ikut membuat lancar arus lalu lintas Pantura arah Jakarta yang masuk melalui Karawang. Dominasi kendaraan yang di tahun-tahun sebelumnya imbang dipenuhi sepeda motor dan kendaraan roda empat atau lebih, kini berubah.

Tahun ini, sepeda motor jadi penguasa Jalur Pantura karena kendaraan beratap diserap oleh Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang baru beroperasi tahun ini. Tercatat sejak musim mudik, sebanyak 295.209 kendaraan melintasi tol tersebut yang pangkalnya ada di Brebes, Jawa Tengah.

"Tol Cipali memang menjadi faktor utama berkurangnya kepadatan di sini, tapi kalau arus tersendat-sendat itu memang masih ada, jadi kami siap siaga selalu," ujar perwira balok tiga ini.

Perwira sesama bidang Lantas Kepolisian, AKP Azis Syarifudin menyebut imbas lancarnya Simpang Jomin juga ikut melancarkan arus dari gerbang keluar Tol Cikampek arah Pantura. Alhasil, pemudik pun semakin nyaman berkendara karena memiliki dua pilihan, lewat Tol Cipali lancar, via Pantura arteri lengang.

"Tak ada lagi kepadatan di exit Tol Cikampek yang biasanya menjadi ekor dari kemacetan di Simpang Jomin," ujar Kasat Lantas Polres Purwakarta ini.