Tempat Pariwisata Menjadi Target Penjajal Mainan dan Badut Hiburan

Rep: C21/ Red: Julkifli Marbun

Sabtu 18 Jul 2015 11:47 WIB

ilustrasi Foto: akronohiomoms ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Penjual mainan dan pemain Badut Hiburan akan fokus di H+1 Lebaran di sekitar tempat pariwisata. Namun salah satu penjual mainan anak merasakan turunnya omzet tahun ini.

"Tahun lalu, awal puasa sampai Lebaran penghasilan sampai Rp 7 juta. Kalau sekarang hanya Rp 4 juta," ujar penjual mainan anak Bubble, Ujang Maksum kepada Republika, Sabtu (18/7).

Ujang mengaku penghasilan kotor dari menjual mainan antara Rp 70 ribu sampai Rp 200 ribu. Tergantung hari apa dia bekerja, hari biasa atau ketika libur. Jika hari libur keuntungannya dapat mencapai Rp 500 ribu.

Namun dia merasa kalau musim liburan sekarang banyak penurunan. Karena mungkin barang jualannya kurang diminati. Ujang mengatakan, sekarang mencari pekerjaan sulit dan banyak peraturan baru. Tapi dia tidak mengerti kebijakan apa yang membuat omzet jualannya berkurang.

Selain penjual mainan, ada tim Badut Hiburan. Mereka adalah Abdul Ridwan, Marlina, dan Buyung Iwan yang bertempat tinggal di Gang Teksan, Bogor. Ketiganya menggunakan sekitaran Kebun Raya Bogor (KRB) untuk menjajakan tariannya. Namun kalau sepi pindah-pindah tempat, seperti air mancur, Jembatan Merah, terkadang juga di Ciawi.

"Lebaran hari kemarin libur dulu," kata Abdul Ridwan yang tengah bersantai bersama tiga rekannya di depan kantor DPRD Kota Bogor.

Namun dia juga mengutarakan hal yang sama jika ada penurunan penghasilan dari tarian Badut Hiburannya. Abdul mengaku, dalam sehari keuntungan bersih antar Rp 150 sampai Rp 200 ribu.

"Paling besar, kalau ramai keuntungan bisa mencapai Rp 400 ribu untuk tiga badut," ucapnya.

Jadi sistem kerja mereka penghasilan harus dibagi rata karena kebersamaan. Di Bogor sendiri sebenarnya ada sekitar lima tim. Namun ada juga mereka yang bekerja tidak secara tim. Kalau satu Badut Hiburan biasanya hanya dapat meraup untung Rp 50 ribu per hari.  

Modalnya Badut Hiburan sekitar Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta. Hanya untuk membeli kostum, dan belum lagi musik yang menggunakan aki. Rencananya pada hari ini mereka tetap standby di KRB, karena sudah terbiasa di sini.

Terpopuler