REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anindya Novyan Bakrie memaknai Idul Fitri 1436 H sebagai perayaan puncak setelah sebulan berpuasa. Meski demikian, putra sulung Aburizal Bakrie itu menyimpan kesedihan atas usainya Ramadhan tahun ini.

"Ada sedihnya juga Ramadhan berlalu, bulan yang suci dari segala bulan," ungkap Anindya di acara open house di kediaman Akbar Tandjung, Jumat, (17/7) malam.

Keseluruhan ibadah yang dilakoni umat Muslim itu menurutnya mencakup banyak dimensi. Selain hubungan dengan Tuhan, juga hubungan dengan manusia.

Kultur yang ada di Indonesia juga mendukung peningkatan silaturahmi itu. Anin menyebutkan, kebiasaan saling berkunjung dari rumah ke rumah selama Ramadhan dan usai shalat Idul Fitri dapat semakin menyatukan hubungan keluarga dan pertemanan.

"Di sini semua batasan tidak ada, semua dimulai dari nol lagi," tuturnya.

Nilai kebersamaan dalam Ramadhan, menurutnya bisa diimplementasikan dalam membangun Indonesia. Ia mengimbau seluruh pihak untuk bersama-sama membuat Indonesia semakin baik.

"Mari sama-sama bangun Indonesia, yang memang lagi menghadapi banyak tantangan; tapi di balik tantangan selalu ada banyak peluang," ujarnya.