REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Asrorun Niam Sholeh menyarankan agar lebaran dapat dimanfaatkan untuk memberi pengalaman spiritual yang menyenangkan bagi anak. Salah satunya, lewat merekatkan tali silaturrahmi dengan handai taulan dan menjelaskan arti kekerabatan.
"Orang tua perlu mengajarkan anak-anak akan pentingnya merajut persaudaraan, dengan etika relasi dengan menghormati yang lebih tua serta menyayangi yang lebih muda," kata Ni'am kepada Republika, Sabtu (18/7).
Keluarga-keluarga di Indonesia memiliki tradisi silaturahim yang kuat. Hal ini merupakan sarana pembiasaan yang efektif untuk menanamkan silaturahim pada anak. Ni'am menegaskan, lebaran harus dimanfaatkan sebagai momentum untuk merekatkan hubungan harmoni dengan seluruh anggota keluarga.
Ketua KPAI ini menambahkan, momentum lebaran juga menjadi kesempatan untuk mengajarkan empati serta kerelaan untuk berbagi. Jika anak mendapat uang dari kerabat atau saudara, orang tua perlu menjelaskan cara pemanfaatannya secara baik, kemudian berbagi dengan teman-temannya.
Menurut Ni'am, semangat kekeluargaan ini bisa menjadi jawaban dan solusi atas berbagai permasalahan anak yang terjadi belakangan ini. Kekerasan anak, penelantaran, dan kenakalan remaja seringkali dipicu oleh tidak hadirnya lembaga keluarga dalam menjamin perlindungan terhadap anak.
"Rumah tangga yang seharusnya sebagai surga, berubah menjadi "neraka" karena tidak ada komunikasi yang baik antaranggota keluarga," kata Ni'am.