Ratusan Ekspatriat di Saudi Menjadi Mualaf Selama Ramadhan

Rep: c13/ Red: Damanhuri Zuhri

Sabtu 18 Jul 2015 08:07 WIB

Mualaf (ilustrasi) Foto: Onislam Mualaf (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -– Sekitar 644 ekspatriat mengucapkan syahadat di Arab Saudi selama Ramadhan. Menurut salah satu Imam Masjid di Riyadh, ratusan orang tersebut memutuskan untuk menjadi mualaf.

“Selama Ramadhan, kami telah menyaksikan rasa kasih sayang dan persaudaraan yang erat,” ungkap kepala Pusat Dakwah Islam di Batha, Sheikh Nooh Al-Quran seperti dilansir onislam.net, Sabtu (18/7).

Menurutnya, kondisi tersebut tampak semakin nyata pada saat bulan Ramadhan. Momen itu terjadi saat masyarakat saling berbagi makanan kepada mereka yang berpuasa.

Sheikh Nooh menjelaskan, rasa berbagi bisa diciptakan dengan mengundang para pejalan untuk berbuka puasa. Bahkan, kata dia, orang asing pun diajak bergabung dalam iftar atau buka puasa. Selain itu, masyarakat non-Muslim juga diajak oleh mereka.

Agar bisa memperkenalkan Islam yang indah, Sheikh Noon mengaku acapkali mendorong masyarakat. Selain itu, kata dia, mendorong pula para perusahaan untuk memperkenalkan ajaran Islam rahmatan lil-‘alamin. Hal ini, tambah dia, diperkenalkan dengan memperlakukan pekerja dengan hormat dan bermartabat.

Pada kesempatan yang sama, Sheikh Noon juga mengatakan, banyaknya mualaf selama di Ramadhan tidak hanya terjadi di negaranya. Menurut dia, kejadian serupa juga terjadi di berbagai negara.

Ia mengungkapan informasi 4000 orang asing telah memutuskan menjadi mualaf dari berbagai Ramadhan selama Ramadhan.

Sheikh Noon juga menerangkan jumlah kelompok terakhir yang telah menyatakan ke-Islamannya. Menurutnya, 21 ekspatriat telah mengucapkan syahadat di sebuah masjid di distri Dhubbat. Ia berpendapat, jumlah tersebut akan mempengaruhi mualaf yang akan masuk lainnya.

 

Terpopuler