REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan puncak arus mudik Lebaran 2015 di wilayah Jawa Barat terjadi pada Rabu (15/7) malam hingga Kamis (16/7) pagi atau satu dua hari sebelum Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah.
"Evaluasi mudik di Jawa Barat, alhamdulillah lebih lancar dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian puncak arus mudik itu betul Rabu malam dan Kamis pagi. Saya kemarin mengevaluasi dengan pihak terkait," kata Ahmad Heryawan, usai melaksanakan Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1436 Hijriah, di Lapangan Gasibu Bandung, Jumat (17/7).
Menurut dia, keberadaan Jalan Tol Cikopo menjadi pembeda tradisi arus mudik tahun ini dan mampu mengurangi kemacetan arus mudik yang biasa terjadi di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat.
"Hanya kawasan Pantura lama, sekarang jadinya didominasi oleh kendaraan roda dua. Ini menjadi agak ngeri karena kecepatannya tinggi-tinggi kalau dulu kan pelan. Ini kan khawatir tapi alhamdulillah terkendali," kata dia.
Namun, kata dia, salah satu jalur mudik di Jawa Barat yang masih mengalami kemacetan cukup parah ialah Jalur Nagreg Kabupaten Bandung dan Limbangan, Kabupaten Garut. "Dari empat jalur, berdasarkan pantauan saya dengan Pak Kapolda Jabar hari Rabu kemarin itu jadi dua jalur sehingga tersendat. Kemudian di sana juga tidak ada jalur alternatif, hanya Cijapati makanya agak sulit diurai," kata dia.
Ia mengatakan, salah satu cara untuk mengurangai kemacetan di arus mudik Jalur Jabar Selatan ialah dengan membangun jalan tol yakni Jalan Tol Cileunyi-Tasikmalaya. "Tentu dengan penyelesaian tol di kawasan Pantura Jabar, maka kawasan Selatan Jabar pun mendorong kita untuk terus lebih jauh merencanakan pembangunan Tol Cileunyi-Tasikmalaya," kata dia.