Hari Pertama Lebaran, Setu Babakan Masih Sepi Pengunjung

Red: Bilal Ramadhan

Sabtu 18 Jul 2015 07:00 WIB

 Pekerja membersihkan pekarangan sebuah rumah adat Betawi di areal pusat kebudayaan Betawi, Setu Babakan, Jakarta Selatan, Senin (2/3).  (Republika/Raisan Al Farisi) Pekerja membersihkan pekarangan sebuah rumah adat Betawi di areal pusat kebudayaan Betawi, Setu Babakan, Jakarta Selatan, Senin (2/3). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kawasan Wisata Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan yang terletak di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, masih sepi pengunjung pada hari pertama Lebaran.

"Belum, belum banyak. Ini (karcis masuk) baru (terjual) 25," kata petugas pintu masuk wisata Setu Babakan Andri Prayogi di Jakarta, Jumat (17/7).

Jumlah pengunjung tersebut terpantau sejak pagi hingga pukul 14.00 WIB, namun pria yang biasa dipanggil Yogi itu meyakini pengunjung kampung budaya Betawi tersebut masih akan bertambah. Tidak hanya sepi oleh pengunjung, berdasarkan pantauan di lapangan sejumlah pedagang kuliner khas Betawi dan toko-toko di kawasan Setu Babakan juga tidak berjualan.

Selain itu, fasilitas hiburan sepeda air yang tersedia di sekitar danau juga tidak beroperasi. Seluruh sepeda air berbentuk bebek, angsa, dan lain-lain yang bertarif Rp 7.500 untuk dewasa dan Rp 5.000 untuk anak-anak tersebut tertutup terpal dan tertambat di pinggir danau.

Begitu juga dengan kawasan rumah budaya betawi yang gerbangnya tertutup dan tidak ada aktivitas. Yogi berpendapat, sepinya pengunjung Wisata Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan pada Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah dikarenakan bertepatan dengan hari Jumat.

"Mungkin karena hari Jumat, kepotong sama shalat Jumat. Mungkin besok baru ramai, biasanya Sabtu dan Minggu memang ramai," kata Yogi.

Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan memang menjadwalkan sejumlah pagelaran seni di panggung sanggar yang terletak di kawasan perumahan budaya Betawi. Pagelaran seni Betawi yang biasa ditampilkan ialah Lenong Betawi, Gambang Kromong, Topeng Betawi, dan Nasyid.