REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Shalat Idul Fitri di lapangan tenis Lapas Pasir Putih, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jumat (17/7), diikuti sebagian besar narapidana beragama Islam serta pegawai lapas dan keluarganya. Beberapa terpidana kasus terorisme pun tampak turut menjadi jamaah salat Idul Fitri di tempat itu.
Hanya saja, terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir dan terpidana mati kasus narkoba asal Prancis Serge Arezky Atlaoui, tidak terlihat mengikuti ibadah tersebut. Bahkan, Serge yang eksekusi matinya ditunda itu sempat terlihat berdiri di pintu blok penjara sebelum shalat Idul Fitri dimulai dan selanjutnya kembali ke kamarnya.
Saat ditemui usai shalat Idul Fitri, Kepala Lapas Pasir Putih Hendra Eka Putranto mengatakan bahwa Abu Bakar Ba'asyir dan Serge Arezky Atlaoui tidak mengikuti shalat tersebut karena sedang sakit. "Ustaz Abu Bakar Bakar Ba'asyir sedang sakit karena kakinya bengkak, Serge sedang tidak enak badan," katanya.
Menurut dia, Serge yang sempat masuk dalam daftar eksekusi mati tahap kedua itu, tergolong rajin mengikuti kegiatan keagamaan di Lapas Pasir Putih. Tetapi, kata dia, Serge memohon izin tidak mengikuti shalat Idul Fitri karena badannya terasa tidak enak.