REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesan Hari Raya Idul Fitri dengan ajaran halal bihalal dianggap menarik. Budaya dan tradisi ini ditegakkan secara terus-menerus dan konsisten.
Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI, Abdurrahman Mas'ud yang menjadi khotib di masjid At Tin mengatakan sebuah penelitian antropolog baru baru ini menemukankan bahwa selama tiga dekade terakhir, ajaran hablum minannas (hubungan sesama manusia) tidak populer.
"Sebaliknya,ajaran hablum minallah (hubungan antara manusia dengan Allah) merupakan wajah utama keberagaman muslim Indonesia yang hampir tidak berhubungan dengan habblum minannas," katanya saat memberi khutbah Idul Fitri di Masjid At Tin, Jumat (17/7).
Abdurrahman menyatakan dalam khutbahnya, religiusitas masih sering larut dalam floating mass (massa mengambang) yang lebih mementingkan simbol daripada makna.
"Kita patut risau lantaran sisi humanisme dalam agama masih jauh dari perhatian umat beragama di Indonesia," katanya.