KPAI : Lebaran Jadi Media Pembelajaran Anak

Rep: C02/ Red: Damanhuri Zuhri

Kamis 16 Jul 2015 21:57 WIB

Anak-anak melakukan pawai obor saat malam takbir di Jalan Matraman, Jakarta Timur,Ahad (27/7). Pawai tersebut dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1435 H dan tabuh beduk dan menyalakan kembang api sebagai hari kemenangan bagi umat Islam. Foto: Republika/Yasin Habibi Anak-anak melakukan pawai obor saat malam takbir di Jalan Matraman, Jakarta Timur,Ahad (27/7). Pawai tersebut dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1435 H dan tabuh beduk dan menyalakan kembang api sebagai hari kemenangan bagi umat Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI menghimbau orang tua untuk menjadikan Hari Raya Idul Fitri 1436 H sebagai media pembelajaran. Komisioner KPAI Susanto mengatakan lebaran bisa dijadikan bentuk pengejawantahan spirit religi.

Di sisi lain, kata Susanto, lebaran juga menjadi momentum untuk wisata religi dan kultural bagi anak. Sehingga  anak tidak hanya belajar berbagi kebahagian. Anak bisa belajar bagaimana melantunkan takbir, tahmid dan tahlil.

Pada saat mudik ke kampung halaman, sambung Susanto, anak juga bisa belajar sungkem dengan orang tua. Selain itu anak bisa mengenal tentang budaya dan kearifan lokal di daerah asal orangtuanya.

"Inilah momentum wisata religi dan kultural yang memberikan pendidikan nyata bagi anak bangsa," kata Susanto dalam rilisnya yang diterima Republika, Kamis (17/7).

KPAI mengajak tradisi seperti lebaran ini tentu perlu dirawat, perlu dikembangkan dan spirit nilainya perlu diinternalisasikan kepada anak Indonesia, agar kelak anak tidak kehilangan akar kulturalnya.

Terpopuler