Hilal Terlihat di Palabuhan Ratu

Rep: C27/ Red: Didi Purwadi

Kamis 16 Jul 2015 18:59 WIB

Pemantauan hilal Foto: Republika/Agung Supriyanto Pemantauan hilal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada referensi pelaporan hilal teramati di wilayah Indonesia. Ini bisa menjadi referensi menetapan awal Syawal 1436 Hijriah.

Penyataan tersebut disampaikan oleh peneliti Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama, Cecep Nurwendaya saat memberikan paparan mengenai posisi hilal Awal Syawal 1436 H. Referensi ini disampaikan dalam rangkaian pelaksanaan sidang isbat awal Syawal 1436 H yang digelar Kementerian Agama di Gedung Kemenag, Jl. MH. Thamrin No. 6, Jakarta, Kamis (16/7).

“Ada referensi pelaporan hilal jika hilal awal Syawal 1436 H pada hari Kamis tanggal 16 Juli 2015 teramati dari Wilayah Indonesia,” terang Cecep seperti dikutip dari situs resmi Kementerian Agama.

Adapun ketinggian hilal awal Syawal 1436H di wilayah Indonesia berkisar antara 1.5 – hampir 3 derajat. Secara hisab, ketinggian hilal di Pelabuhan Ratu mencapai 3.11 derajat. Umur hilal, 9 jam 26 menit 52 detik, jarak busur 5.72 derajat, dan fraksi iluminasinya 0.32 %.

Sementara kriteria visibilitas hilal (imkanurrukyat) MABIMS, tinggi hilal 2 derajat, elongasi Bulan – Matahari 3 derajat atau umur hilal minimum 8 jam.

“Semua data hisab dari 23 metode juga  menunjukan bahwa ijtimak terjadi pada hari ini, pada pukul 18.24 atau 08.25 wib dengan ketinggian signifikan karena di atas 2 derajat,” jelasnya.

Terpopuler