Ijtimak Sudah Terlihat di Pelabuhan Ratu

Rep: c33/ Red: Agung Sasongko

Kamis 16 Jul 2015 17:53 WIB

Petugas melihat posisi hilal (bulan) untuk menetapkan 1 Ramadan 1436 H di Pondok Pesantren Al-Hidayah, Jakarta Barat, Selasa (16/6).(Republika/Yasin Habibi) Foto: Republika/Yasin Habibi Petugas melihat posisi hilal (bulan) untuk menetapkan 1 Ramadan 1436 H di Pondok Pesantren Al-Hidayah, Jakarta Barat, Selasa (16/6).(Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag) telah melihat ijtimak atau posisi bulan dan bulan berada dalam posisi bujur langit yang sama pada Kamis, (16/7) di seluruh Indonesia.

Untuk WIB terjadi pada pukul 08.24, sedangkan WITA pada 09.20 dan WIT pada 10.24. Jika ijtimak sudah terlihat di seluruh Indonesia maka secara hisab, kemungkinan besar satu syawal akan jatuh pada hari jumat (17/7).

Berdasarkan perhitungan tim hisab rukyat Kemenag di pos observasi bulan Pelabuhan Ratu-Sukabumi, sudut elongasi atau jarak busur bulan dari matahari  mencapai 5,72 derajat. Sedangkan usia bulan telah mencapai 9 jam, 26 menit, dan 52 detik. Serta tinggi atau irtifa hilal mencapai 3,11 derajat.

Berdasarkan kriteria penentuan tanggal satu syawal yang dilakukan Kemenag RI menganut kriteria MABIMS (Menteri-menteri Brunei Darusallam, Indonesia, Malaysia dan Singapura) maka syarat tersebut sudah mencukupi untuk menetapkan esok sebagai tanggal satu syawal.

Pasalnya, kriterianya yaitu tinggi hilal minimal 2 derajat, elongasi bulan-matahari tiga derajat, dan umur hilal minimum delapan jam sudah terpenuhi.

Karena itu, berdasarkan fakta pemantauan hilal sebelum sidang isbat, maka kemungkinan besar esok bisa ditetapkan menjadi satu syawal. Tapi hasil akhir masih menunggu keputusan sidang Isbat.

Terpopuler