PBNU Sebar 90 Titik untuk Pantau Kemunculan Hilal

Rep: c27/ Red: Agung Sasongko

Kamis 16 Jul 2015 16:52 WIB

Petugas melihat posisi hilal (bulan) untuk menetapkan 1 Ramadan 1436 H di Pondok Pesantren Al-Hidayah, Jakarta Barat, Selasa (16/6).(Republika/Yasin Habibi) Foto: Republika/Yasin Habibi Petugas melihat posisi hilal (bulan) untuk menetapkan 1 Ramadan 1436 H di Pondok Pesantren Al-Hidayah, Jakarta Barat, Selasa (16/6).(Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menyebar 90 titik untuk persiapan rukyah penetapan 1 Syawal 1436. Menurut Ketua Lajnah Fallakiyah PBNU Ghozali Mansoeri, seluruh titik tersebut telah disebar ke seluruh Indonesia menggunakan alat-alat modern.

"Nanti waktu magrib di tempat masing-masing mereka melapor ke tempa kami. Baru kami bisa memutuskan," ujar Ketua Lajnah Fallakiyah PBNU Ghozali Mansoeri saat dihubungi ROL, Kamis (16/7).

Ia menjelaskan, bahwa jika saat proses rukyah telah terlihat hilal dengan ketinggian di atas dua derajat dan tidak terhalang awan atau hal lain. Maka sudah dipastikan esok akan merayakan Idul Fitri.

Jika saat melakukan Rukyat tidak ditemukan hilal, maka Lajnah Fallakiyah PBNU memutuskan sesuai hadits Nabi yang menganjurkan untuk menggenapkannya menjadi 30 hari. "Meski saat ini hilal sudah masuk dalam kriteria hisab, itu prediktif" Kata Ghozali Mansoeri.

Menurutnya, itu hanya perhitungan manusia. Sehingga Allah dan Rasul memerintahkan umat Islam untuk observasi di lapangan atau rukyah. Cara ini mengarahkan umat muslim untuk membuktikan secara pengamatan langsung.

Terpopuler