Jangan Buang Tiket Kereta Anda. Ada Diskon!

Red: Esthi Maharani

Kamis 16 Jul 2015 15:29 WIB

Calon penumpang membeli tiket Kereta Api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta (29/6). (Republika/Yasin Habibi) Calon penumpang membeli tiket Kereta Api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta (29/6). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VI Yogyakarta mengingatkan penumpang tidak membuang tiket mudik mereka karena bisa dimanfaatkan untuk memperoleh potongan harga pada pembelian tiket berikutnya.

"Ada diskon sebesar 10 hingga 15 persen kepada penumpang untuk pembelian tiket berikutnya apabila mereka bisa menunjukkan tiket arus mudik," kata Manager Corporate Communications PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Gatut Sutiyatmoko, Kamis (16/7).

Menurut dia, pemberian potongan harga untuk pembelian tiket berikutnya tersebut masuk dalam program promo KAI Mudik Hebat 2015.

Tiket yang bisa digunakan untuk memperoleh diskon adalah tiket selama masa angkutan Lebaran 2015 yaitu untuk periode keberangkatan pada 2-27 Juli.

Promo KAI Mudik Hebat 2015 tersebut hanya berlaku untuk periode pemesanan tiket pada 1 Agustus sampai 15 Desember.

Penumpang yang ingin memperoleh tiket promo ini dapat menunjukkan tiket mereka kepada petugas di loket reservasi dan selanjutnya petugas akan memberikan diskon terhadap tiket yang baru dipesannya.

"Promo ini ditujukan untuk memberikan apresiasi kepada penumpang yang setia menggunakan jasa kereta api, khususnya selama masa angkutan Lebaran," katanya.

Namun demikian, program promo ini tidak berlaku untuk tiket kereta nonoperasional atau kereta PSO dan tidak dapat digunakan bersamaan dengan program promosi lain.

Sementara itu, volume penumpang di Daerah Operasi VI Yogyakarta pada arus mudik terus mengalami kenaikan dan hari ini diperkirakan menjadi puncak arus mudik.

"Sebagian besar pegawai atau karyawan sudah mulai cuti bersama Lebaran. Diperkirakan akan ada 22.245 penumpang yang diberangkatkan ke berbagai tujuan seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya," katanya.

Terpopuler