Sempat Turun, Penumpang Pesawat di Padang Kembali Melonjak

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Israr Itah

Kamis 16 Jul 2015 12:27 WIB

Bandara Internasional Minangkabau Foto: Wikipedia Bandara Internasional Minangkabau

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN -- Pada H -2 Lebaran 1436 H, lonjakan penumpang yang menggunakan jasa penerbangan melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM) kembali mengalami peningkatan, setelah sebelumnya menurun. Kenaikan penumpang berkisar sebesar 16 persen pada H -2 dibandingkan periode yang sama tahun 2014.

"Bila membandingkan pada H -2 tahun lalu dengan tahun ini, telah terjadi peningkatan kedatangan //flight// dan penumpang," kata Kepala Divisi Operasi Angkasa Pura II cabang BIM, Alzog Pendra Budhi, Kamis (16/7).

Ia menjelaskan, pada H -2 jumlah penumpang yang datang ke BIM mencapai 7.622 orang. Jumlah ini meningkat sekira 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 6.590 orang.

Selain itu, peningkatan juga terjadi dari jumlah pesawat yang mengangkut pemudik ke BIM. Pada H -2, pesawat yang datang sebanyak 41, terdiri dari 29 penerbangan reguler dan 12 penerbangan tambahan. Jumlah tersebut naik sekira 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 36 pesawat.

Alzog mengatakan rata-rata jumlah penumpang pesawat didominasi oleh para pemudik yang berasal dari Jakarta, Medan dan Batam. Selain itu, secara visual, terjadi kepadatan pada selasar di BIM. Menurut Alzog, peningkatan kepadatan di selasar akan terus terjadi pada sore hingga malam.

Selain peningkatan jumlah penumpang untuk kedatangan, peningkatan juga terjadi pada keberangkatan di BIM. Pada H -2 jumlah penumpang yang berangkat dari BIM mencapai 4.324 orang dengan menggunakan 49 pesawat.

Jumlah ini meningkat sekitar 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 3.939 orang, dengan menggunakan 37 pesawat.

Alzog mengakui, terjadi penurunan penumpang pada H-4 dan H-3 yang datang maupun berangkat dari BIM. "Bandara tak seramai tahun lalu," ujar dia.

Menurutnya, penurunan ini, dapat disebabkan banyaknya perantau yang cenderung menggunakan jalur darat atau pulang kampung selepas lebaran.

"Karena biasanya teman di Tanah Abang saat Lebaran dagang dulu, nanti setelah Lebaran baru pulang," kata dia.