Mensos:Takbir Keliling tanpa Konvoi dan Hura-Hura

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Angga Indrawan

Kamis 16 Jul 2015 12:01 WIB

Takbir keliling menjadi pesona budaya jelang Ramadhan Foto: Antara Takbir keliling menjadi pesona budaya jelang Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, salah satu tradisi khas Indonesia dalam menyambut hari raya Idul Fitri adalah takbir keliling. Tradisi tersebut sebagai bagian dari wujud kebahagiaan setelah sebulan berpuasa.

“Takbir keliling merupakan tradisi khas Indonesia yang sarat dengan pesan-kemenangan dan kebahagiaan setelah sebulan berpuasa. Namun takbir keliling mestinya dimaknai dengan tepat dan bagaimana persepsinya," kata Khofifah, Kamis, (16/7).

Pesan dari ajaran agama jangan sampai dinodai dengan hal-hal yang tidak terpuji. “Takbir keliling dalam lingkup tertentu diperbolehkan tapi tidak boleh dinodai dengan hal-hal yang bisa merusak, seperti hura-hura dan perbuatan tidak terpuji."

Takbir keliling kampung sangat bagus dilakukan dalam format semua potensi warga dimungkinkan ikut terlibat. Namun harus dipastikan tidak ada konvoi yang bisa merugikan jamaah takbir dan orang-orang di sekitarnya.

Sudah menjadi keniscayaan jika takbiran dimaknai sebagai jembatan bagi penguatan kesetiakawanan sosial antarwarga untuk saling peduli dan berbagi.

Terpopuler