Imam Madinah Jadi Daya Tarik Jamaah I’tikaf di MASK

Red: Irwan Kelana

Kamis 16 Jul 2015 01:47 WIB

Suasana i'tikaf Ramadhan 1436 H di MASK Foto: Irwan Kelana/Republika Suasana i'tikaf Ramadhan 1436 H di MASK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – I’tikaf Ramadhan  di Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) Menteng, Jakarta Pusat, selalu dihadiri ribuan jamaah. Bahkan pada malam 25, 27 dan 29 Ramadhan, jumlah jamaah berkisar 3.000-5.000 orang.

 “Mereka tidak hanya berasal dari Jadebotabek, tapi juga Serang (Banten), bahkan  Cianjur (Jawa Barat),” kata Ketua Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) H M Aksa Mahmud kepada Republika di MASK Jakarta, Kamis (16/7) dini hari.

Mengapa banyak sekali masyarakat yang menyukai i’tikaf di MASK? Ketua Umum PB HMI Drg Arief Rosyid Hasan, yang merupakan salah seorang jamaah rutin I’tikaf Ramadhan di MASK, mengatakan ada banyak hal yang membuat jamaah senang melaksanakan i’tikaf di MASK. “Saya senang i’tikaf di MASK karena imamnya yang berasal dari Madinah, bacaannya sangat indah dan teduh. Mendegarnya hati terasa damai,” kata Arief kepada Republika.

Qiyamullail pada I’tikaf Ramadhan di MASK dipimpin oleh dua imam dari Madinah. Yakni, Syekh Essam Al-Mizjaji dan Syekh Abdulaziz.

Selain itu, kata Arief, ada hal yang lain yang membuatnya selalu rindu untuk melaksanakan i’tikaf di MASK. “Suasana kekeluargaan yang sangat kuat, baik antarjamaah maupun pengurus masjid,” tuturnya.

Arief menilai, Dewan Pengurus MASK sangat memperhatikan pelayanan kepada para jamaah.  “Terasa betul pengurus masjid berusaha betul untuk memberikan pelayanan  yang terbaik kepada para jamaah. Tak heran kalau jamaah i’tikaf di MASK selalu membludak,” papar Arief Rosyid Hasan.

Terpopuler