REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepeda motor yang digunakan mudik dianjurkan untuk dilakukan perawatan ringan seperti pembersihan kaburator dan setel klep.
"Sistem elektronik juga perlu diperiksa, perjalanan jauh dan medan yang tidak dapat diduga tentu membutuhkan lampu sebagai penerangan," kata pemilik bengkel DR Motor Sarosa di Jakarta, Rabu (15/7).
Dia mengatakan marka lampu juga harus diperiksa, apakah bohlamnya perlu diganti atau tidak, baik bohlam lampu utama mapun bohlam lampu sein, lampu rem dan lampu indikator di speedometer. Bagian kaki-kaki ban juga harus diperiksa, apakah masih layak jalan atau tidak, caranya melihat tapak ban apabila sudah kembang dan mulai gundul maka perlu diganti.
Bapak yang telah menekuni bidang otomotif ini selama 25 tahun mengatakan jika ban masih menggunakan tipe konvensional, maka sebaiknya pemudik membawa ban dalam cadangan jika sewaktu-waktu mengalami kebocoran di jalan. "Jika sudah menggunakan ban tubeless, pemudik juga harus berhati-hati di jalan, selalu periksa kondisi ban di perjalanan, jika ditemukan benda tajam yang menancap di ban, jangan langsung dicabut, tetapi cari tukang tambal ban atau bengkel terdekat untuk perbaikan," kata dia.
Motor juga perlu ganti oli dan memeriksa sistem pengapiannya serta tekanan anginnya. Mengganti rantai dan 'gear set' motor juga pelru dilakukan jika ada indikasi suku cadang itu mengalami kendur yang parah.
"Kalau masih belum melewati batas pemakaian, rantainya enggak perlu diganti, cukup disetel ulang saja. Rantai juga perlu diberi pelumas, dengan rantai terawat maka risiko rantai lepas atau kendur di jalan dapat dikurangi," kata dia.
Bagi pengendara, sebaiknya tiga jam sekali berhenti untuk beristirahat dan sekaligus memeriksa kondisi motor. Namun menurut dia jika sejak awal motor sudah prima maka tidak perlu dikhawatirkan, yang terpenting adalah pengendaranya harus tetap berhati-hati selama perjalanan.