ASDP Merak Seberangkan 609.522 Penumpang

Red: Israr Itah

Rabu 15 Jul 2015 22:33 WIB

Ratusan kendaraan pemudik yang akan menyeberang ke Sumatera mengantre masuk kapal feri di Pelabuhan Merak, Banten, Rabu (15/7).  (Republika/Prayogi) Ratusan kendaraan pemudik yang akan menyeberang ke Sumatera mengantre masuk kapal feri di Pelabuhan Merak, Banten, Rabu (15/7). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, MERAK -- PT Angkutan Sungai Danau Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry cabang Merak pada H-15 sampai H-3 menyeberangkan sebanyak 609.522 penumpang pejalan kaki dan penumpang di atas kendaraan.

"Kami memperkirakan arus mudik Lebaran tahun 2015 mengalami kenaikan sekitar enam persen dibandingkan tahun lalu," kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak Yanus Lentanga di Merak, Rabu (15/7).

Ia mengatakan, secara umum penyeberangan Merak-Bakauheni, Lampung berjalan lancar dan tidak hambatan maupun kendala. Selain itu juga cuaca di Perairan Selat Sunda cukup normal sehingga penyeberangan Merak-Bakauheni tampak lancar.

Jumlah kapal yang disiapkan sebanyak 50 armada dan beroperasi antara 27 sampai 29 armada. Perjalanan penyeberangan di atas target 95 trip,sehingga dapat mengurai kepadatan penumpang pejalan kaki maupun kendaraan.

Arus mudik tahun ini berdasarkan data pada H-15 sampai H-3 tercatat 609.522 penumpang terdiri dari penumpang pejalan kaki 101.391 orang, penumpang di atas kendaraan 508.131 orang.

Sedangkan, jumlah kendaraan tercatat 135.079 unit terdiri dari roda dua 47.343 unit, roda empat 56.977 unit, bus 4.613 unit, total roda empat 87.736 unit dan truk 26.146 unit.

"Saya kira pemudik tahun ini didominasi kendaraan pribadi mencapai 56.977 unit dan sepeda motor 47.343 unit," katanya menjelaskan.

Berdasarkan pantauan, penumpang pejalan kaki dan penumpang di atas kendaraan di Pelabuhan Merak hingga kini relatif normal dan berjalan lancar.

Sebelumnya, siang hari antrean kendaraan memadati dermaga Pelabuhan Merak juga penumpang pejalan kaki mengantre di geng way menuju ke atas kapal yang bersandar.

"Kami optimistis pada H-2 dan H-1 kembali normal dan tidak terjadi lonjakan penumpang," ujarnya sambil menjelaskan.