REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Sejumlah warga di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, kesulitan mendapatkan elpiji untuk keperluan memasak pada H-2 Idul Fitri 1436 Hijriah. Beberapa warga yang ditemui, menyatakan sudah mencari ke beberapa warung dan toko yang selama ini menjual elpiji, tapi semuanya kosong.
"Sudah lebih dari 10 warung dan toko yang selama ini mejual elpiji saya datangi, tapi semunya kosong," kata Ozi, warga Kampung Pasirandu, Kelurahan Pagadungan, Kecamatan Karangtanjung, Rabu (15/7).
Karena tidak mendapatkan elpiji, ia menyatakan terpaksa membeli makanan masak dari warung untuk berbuka dan sahur keluarganya. "Tidak bisa masak karena gasnya tidak ada. Jadi untuk berbuka hari ini dan sahur dini hari nanti saya beli makanan sudah masak dari warung nasi," katanya.
Ia menyatakan kecewa dengan kelangkaan gas tersebut, dan seharusnya pemerintah melakukan antisipasi dengan menambah persediaan sebab mejelang Lebaran permintaan pasti meningkat.
Budi, warga Kampung Lebaksetra, Kecamatan Koroncong menyatakan mencari gas elpiji sampai ke agen di Cigadung dan Pasar Badak Pandeglang. "Saya sudah 'muter' dari warung, toko bahkan sampai agen di Cigadung dan Pasar Pandeglang didatangi tapi semuanya kosong," ujarnya.
Karena tidak mendapatkan elpiji, ia menyatakan terpaksa membeli minyak tanah tiga liter dengan harga Rp12 ribu/liter karena istrinya harus memasak untuk berbuka puasa dan sahur. "Saya heran kok sampai langka begini. Ini perlu diperhatikan pemerintah dan dicari masalahnya, apakah memang karena pasokan kurang atau ada yang menimbun, jangan sampai rakyat dirugikan," katanya.