REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Korlantas Mabes Polri menerjunkan tim technical analysis accident (TAA) untuk menyelidiki penyebab kecelakaan maut bus Rukun Sayur yang menewaskan 11 orang di KM 202 jalan Tol Palikanci, Kabupaten Cirebon, Rabu (15/7). Hasilnya, ditemukan sejumlah kerusakan dan kejanggalan pada kendaraan bus nahas tersebut.
Berdasarkan pantauan, petugas gabungan dari Korlantas Mabes Polri, Satlantas Polres Cirebon dan Ditlantas Polda Jabar melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di KM 202 jalur tol Palikanci, Kabupaten Cirebon. Petugas memeriksa bekas laju ban dari bus Rukun Sayur yang menabrak pembatas median jalan dan menghantam penyangga jembatan pada Selasa (14/7) pukul 13.30 WIB.
Dari hasil identifikasi awal di TKP, petugas menemukan kendaraan tersebut oleng ke lajur kanan hingga menabrak pembatas median jalan. Bus yang mengangkut para pekerja konstruksi dari Jakarta yang akan mudik ke Jawa Tengah itu dikemudikan dengan kecepatan tinggi.
Tak hanya olah TKP, petugas juga mengecek bangkai kendaraan bus yang berada di area Jasa Marga Tol Palikanci. Petugas meneliti setiap bagian kendaraan, mulai dari kemudi, fungsi rem hingga roda-roda bus.
Waka Korlantas Mabes Polri, Brigjen Pol Sambudi Gusdian menjelaskan, pemeriksaan itu menemukan sejumlah hal penting. Pertama, sistem kemudi bus itu sebelum kecelakaan spelingnya melampaui batas toleransi. Akibatnya, kendaraan menjadi tidak stabil.
‘’Kadang kalau direm bisa lari ke kanan atau ke kiri. Apalagi pengemudinya bukan yang sebenarnya (saat kecelakaan, bus dikemudikan oleh kernet bus),’’ kata Sambudi, usai melakukan pemeriksaan.
Temuan kedua, stabilizer pada kemudi bus tersebut karet-karetnya sudah diganti dengan fenbelnya mesin penggiling padi. Diduga, bus tersebut sengaja diakali dan dimodifikasi supaya bisa jalan.
Seperti diberitakan, bus PO Rukun Sayur mengalami kecelakaan tunggal setelah menabrak besi pembatas jalan di Tol Palikanci KM 202, Kabupaten Cirebon, Selasa (14/7) sekitar pukul 13.30 WIB. Akibat peristiwa itu, 11 orang meninggal dan 40 orang lainnya terluka.