REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 79 bus di Terminal Bus Pulogadung, Jakarta Timur dinyatakan tidak laik jalan, terhitungan sejak H-9 hingga H-3 menjelang hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah. Hal itu diputuskan setelah Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Pulogagadung, Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) melakukan pemeriksaan pada total 449 kendaraan di sana.
Komponen-komponen yang diperiksa pada bus tersebut ada 12 komponen, seperti identifikasi, body, kondisi ban, sistem motor penggerak dan bahan bakar, sistem kemudi, sistem penerus daya, distem rem, sistem penerangan, emisi gas buang, komponen pemdukung dan pelengkap, serta alat tanggap darurat.
79 bus yang tidak laik jalan tersebut dikarenakan surat-surat tidak lengkap, body keropos, ban vulkanisir, wiper tidak berfungsi, kaca-kaca retak, dan rem parkir rusak. "Nanti kalau sudah jam 8 malam baru kita diimput total pemeriksaan hari ini, " kata salah satu anggota PKB Pulogadung Dishubtrans, Risman, Rabu (15/7).
Ia mengatakan, paling banyak kendaraan yang tidak laik tersebut dikarenakan body keropos dan surat-surat bus mati. Menurutnya, bus yang tidak laik jalan setiap hari dilaporkan ke pihak terminal, setelah itu pihak terminal baru mengambil kebijakan. "Kita hanya melakukan pemeriksaan, tergantung kebijakan dari terminal mau diberangkatkan atau tidak, kalau mau tetap berangkatkan harus siap tanggung resikonya," jelasnya.
PKB Dishubtrnas melakukan pemeriksaan di dua terminal yang ada di Jakarta Timur, terminal Rawamangun dan Pulogadung. Pemeriksaan dilakukan dengan sistem dua shift, pertama dari pujuk 08.00 - 20.00, kedua dari pukul 20.00 - 08.00. "Saya dirolling di terminal dua itu, sesuai dengan jadwal," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan, pemudik di Pologadung untuk tahun ini sangat sepi, dibandingkan tahun lalu. "Lihat aja ini mas, bus ini sudah kita periksa, tapi masih muter-muter karena sepi penumpang," katanya.