REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama hidupnya, khususnya 23 tahun masa kenabian, Rasulullah SAW setiap hari harus menghadapi berbagam macam tantangan dan persaoalan kehidupan. Hal itu terutama terkait dengan tugasnya mendakwahkan Islam kepada umat manusia.
Meskipun demikian, Rasulullah tidak pernah mengeluh. “Belum ada satu pun buku tentang sejarah kehidupan (sirah) Rasulullah SAW yang menunjukkan beliau pernah galau dalam menghadapi suatu masalah,” kata Ustadz Das’ad Latief saat memberikan ceramah i’tikaf akbar di Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) Jakarta, Selasa (14/7) dini hari.
Da’i muda dari Makassar, Sulawesi Selatan itu kemudian mengungkapkan resep anti galau dari Rasulullah SAW. Pertama, selalu berdoa kepada Allah SWT. “Rasulullah selalu memperbanyak doa kepada Allah dalam segala urusan. Doa itu curhat. Ayo kita selalu curhat hanya kepada Allah dalam segala urusan kita,” ujar Das’ad.
Kedua, Rasulullah dalam menghadapi hidup, Beliau selalu memperbanyak ibadah. “Kalau kita mau hidup tenang, maka perbanyaklah ibadah setiap hari. Termasuk selalu berusaha untuk menjaga wudhu,” tutur Das’ad.
Ketiga, Rasulullah SAW selalu bersyukur atas apa pun pemberian dan ketentuan Allah. “Kalau kita ingin hidup tenang, perbanyaklah syukur, dan selalu bersyukur kepada Allah. Dengan cara demikian, apa pun ketentuan Allah niscaya akan menjadi kebaikan bagi kita,” paparnya.
Keempat, Rasulullah SAW selalu banyak istighfar kepada Allah. Dalam sejumlah hadits disebutkan Rasulullah SAW setiap hari mengucapkan istighfar lebih dari 70 kali. Padahal beliau adalah orang yang terjaga dari berbuat salah (ma’shum).
“Istighfar bukan hanya karena dosa yang kita lakukan, tapi karena kita tidak mampu membayar segala nikmat yang Allah berikan kepada kita,” kata Das’ad.
Menurutnya, kalau keempat hal tadi diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, maka dampaknya akan luar biasa. “Kalau keempat resep dari Rasulullah SAW itu kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari, niscaya hidup kita akan tenang. Selamat tinggal galau,” tegas Das’ad Latief.
I’tikaf akbar malam 27 Ramadhan yang diselenggarakan oleh Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) diikuti ribuan jamaah. “Jumlah jamaah mencapai sekitar 5.000 orang,” kata Bendahara MASK Sutrisno Muslimin.