REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Malam Lailatur Qadar yang dikenal oleh masyarakat lokal Turki dengan nama Kadir Gecesi sudah ditentukan setiap tanggal 27 Bulan Ramadan dengan tradisi dan perayaan khusus.

Untuk tahun ini Kadir Gecesi terjadi pada tanggal 13 Juli 2015. Tradisi ini membedan dengan praktik-praktik puasa dari negara-negara lain termasuk bagi umat Muslim di Indonesia. Di Indonesia,  tidak ada tradisi khusus untuk menyambut malam seribu bulan tersebut.

Dalam pemahaman agama, Muslim Turki menyadari bahwa Kadir Gecesi tidak bisa dipastikan turun pada malam keberapa dalam 10 hari terakhir Ramadan. Tetapi, rakyat Turki yang rata-rata awam agama karena pengalaman sebagai negara sekuler, memercayai bahwa Kadir Gecesi akan turun di malam ke-27.

Anadolu Agency melansir, Ucapan-ucapan khusus untuk acara Kadir Gecesi pun beredar media-media sosial, seperti “Kadir geceniz mübarek olsun. Dualarda buluşalım” (Selamat malam Lailatur Qadar yang diberkati. Kita berjumpa dalam doa). Praktik tradisi Kadir Gecesi ini sesuai dengan sumber hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Daud.

Pada acara Kadir Gecesi ini dipastikan seluruh penduduk Turki yang mayoritas bermazhab Hanafi akan menyambut malam ke-27 ini dengan meramaikan masjid di masing-masing daerah.

Setiap pemerintah daerahmengundang masyarakatnya untuk mendatangi masjid. Kegiatannya bermacam-macam di setiap daerah dimulai dengan shalat Tarawih, membaca Alquran, kasidah (kaside), mendengarkan wejangan (vaaz), pujian-pujian untuk Nabi (naat), hingga sahur bersama.