REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- H-2 diprediksi menjadi puncak arus mudik lebaran 2015 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Jumlah penumpang dari bandara ini cenderung menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Operation and Service Executif manajer PT Angkasa Pura II, Andika Nurjaman mengatakan penurunan tersebut terjadi akibat harga tiket maskapai yang tinggi.
Penurunan jumlah penumpang juga bisa disebabkan banyaknya alternatif pilihan jalur mudik. Semakin baiknya layanan kereta api juga mendorong pemudik untuk tak menggunakan jalur udara.
"Apalagi ada jalur tol Cipali, masyarakat cenderung ingin mencoba jalur itu," terang Andika Nurjaman, Rabu (15/7) di Tangerang.
Selain banyaknya alternatif jalur mudik, aktifitas gunung Raung yang sempat meningkat juga mengurungkan niat pemudik untuk menggunakan jasa pesawat. Andika menjelaskan abu vulkanik dari erupsi gunung tersebut mengganggu perlintasan udara.
"Ini juga yang jadi petimbangan pemudik, erupsi gunung itu kemarin saja sempat menutup bandara di Bali dan Lombok," tegas Andika.
Seperti diketahui, erupsi gunung Raung membuat bandara Ngurah Rai dan Bandara Internasional Lombok ditutup. Hal tersebut berujung pada dibatalkannya 58 penerbangan dari dan menuju kedua bandara tersebut.
Bedasarkan data yang dihimpun, sebanyak 164.879 orang memadati bandara Soekarno-Hatta sejak H-4. Tren tersebut menurun 2 persen dibandingkan tahun lalu, yakni 169.938 penumpang.
Sedangan pada H-3 jumlah penumpang pesawat terbang yang akan berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 167.248 orang. Ini juga menurun 4 persen dibanding 2014 sebanyak 175.391.
PT Angkasa Pura II memprediksi puncak arus mudik bakal terjadi pada H-2. Hingga pukul 14.00 telah diterbangkan sebanyak 57.515 orang. Jumlah tersebut cenderung akan bertambah.
Direktur Utama PT Angkas Pura II, Budi Karya Sumadi memprediksi sebanyak 193.754 penumpang diperirakan bakal memadati lokasi bandara. "Itu kita analisis berdasarkan tren yang terjadi dari tahun-tahun sebelumnya," terang Budi.