REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR -- Mudik yang ramah pada anak dan penyandang disabilitas harus menjadi prioritas perhatian dan pelayanan pihak terkait.
"Mudik merupakan tradisi dan budaya di negeri tercinta ini, hanya saja dalam melaksanakan mudik diharapkan dapat memperhatikan kelompok rentan, yakni anak dan disabilitas," kata pemerhati masalah sosial dan anak Universitas Muhammadiyah Makassar Dr Hurriah Ali Hasan, Rabu (15/7).
Berkaitan dengan hal itu, lanjut dia, melaksanakan mudik harus penuh kesiapan dan sikap hati-hati agar terhindar dari bentuk-bentuk yang merugikan.
Sementara bagi seluruh lapisan masyarakat juga diminta untuk bijak dalam melaksanakan mudik, khususnya mudik yang ramah bagi anak dan penyandang disabilitas.
"Untuk itu pemerintah selaku penentu kebijakan dan penyedia fasilitas harus memperhatikan kedua kelompok yang rentan dengan kondisi fisik selama perjalan mudik," katanya.
Karena itu, dia mengatakan, selain perlu mengedukasi masyarakat pemudik untuk keselamatan dan kenyamanan anggota keluarganya terutama anak-anak dan penyandang disabilitas.
Menurut dia, penyediaan fasilitas untuk sektor transportasi udara seperti bandara internasional, cukup tersedia fasilitas yang proanak dan prodisabilitas.
"Misalnya, ruang untuk menyusui anak, tempat duduk khusus penyandang disabilitas. Namun untuk sarana transportasi darat, seperti masih kurang menyediakan fasilitas untuk kedua kelompok pemudik itu. Karena itu, ke depan penyedia fasilitas mudik dapat lebih memperhatikannya," katanya.