REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Arus mudik di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (15/7), terpantau lancar dan tidak ada penumpukan kendaraan di sepanjang pelabuhan pada H-2 Lebaran 2015.
"Hari ini kepadatan penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang sudah berkurang dibandingkan beberapa hari sebelumnya," kata Manajer PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Pelabuhan Ketapang, Saharuddin Kotto, di Banyuwangi.
Menurut dia, PT ASDP mengoperasikan satu dermaga tambahan untuk melayani para pemudik, sehingga mempercepat layanan penyeberangan di Selat Bali karena lima kapal bisa beroperasi di dermaga tambahan itu," tuturnya."Dengan tambahan satu dermaga, kapal yang bisa beroperasi di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk meningkat dari 32 unit menjadi 37 unit per hari, sehingga antrean penumpang lebih pendek," imbuhnya.
Ia menjelaskan puncak arus mudik untuk pejalan kaki atau penumpang terjadi pada H-6 Lebaran (11/7) dengan jumlah penumpang sebanyak 66 ribu orang dan kendaraan roda empat juga terjadi pada H-6 Lebaran dengan jumlah 7.500 kendaraan. "Puncak kepadatan arus mudik roda dua terjadi pada H-4 Lebaran (13/7) dengan total kendaraan sebanyak 15 ribu sepeda motor," paparnya.
Saharudin memprediksi kepadatan arus mudik hingga H-1 Lebaran terus berjalan lancar dan jumlah kendaraan terus berkurang dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Ketapang."Jumlah kendaraan dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk sangat sepi dibandingkan hari normal karena memang kepadatan pemudik terjadi dari Pulau Bali menuju Jawa Timur," katanya.
Ia mengatakan PT ASDP Indonesia Ferry batal memberlakukan tarif yang berbeda untuk penyeberangan pada siang dan malam hari untuk mengurangi kepadatan penyeberangan di Pelabuhan Ketapang - Gilimanuk tersebut.