REPUBLIKA.CO.ID, CIKOPO -- Senasib dengan pengusaha menengah ke bawah yang tak juga meraih penghasilan seperti harapan, bisnis raksasa sekelas SPBU hingga tempat by PriceMinus" href="#15580953"> penginapan pun terkena imbas sepinya jalur Pantura. SPBU swasta di Jalur Pantura Brebes mengaku tak ada kenaikan profit berarti di musim mudik tahun ini.
"Kenaikan ada, tapi sangat jauh dari tahun-tahun sebelumnya. Dulu bisa naik 500 persen kendaraan yang mengisi bensin saat musim mudik lebaran, sekarang ada lonjakan 100 persen juga sudah sangat menggembirakan," ujar SPV SPBU 34.16764.23 Pantura Alan Rendi.
Pengurus by PriceMinus" href="#58702752"> hotel Dedy Jaya di Tegal mengaku hingga H-3 kondisi tak juga menyamain periode yang sama di musim mudik tahun lalu. "Saat ini kamar banyak yang kosong. Beda dengan tahun lalu, selalu penuh karena banyak oemudik terjebak macet yang memilih menginap," kata Yahya di balik meja resepsionisnya.
Meski kusutnya geliat ekonomi akibat sepinya Pantura menghadirkan cerita nestapa, senyum merekah tergambar jelas di wajah para pemudik. Dampak dibukanya Tol Cipali memang menghadirkan dua sisi, positif dan negatif. Mulai tahun ini, sisi positif itu kini tampaknya sudah jelas bergeser menaungi siapa.
"Saya dari Bekasi hanya 4 jam naik motor, berangkat jam 12 malam tadi. Jalan memang lengang, mudik juga nyaman karena bisa mudah beristirahat tanpa takut kena macet di depan," ujar Sarpono (32 tahun) pemudik asal Bekasi yang hendak menuju Slawi, Jawa Tengah kepada Republika jelang sahur kemarin.
Pemudik dengan kendaraan pribadi roda empat, Wawan (57), lebih sumringah. Di usianya yang mulai beranjak renta, ia memutuskan untuk melakukan mudik mengunjungi anak cucunya di Pemalang, Jawa Tengah.
Tahun-tahun sebelumnya, ia dan istrinya lah yang selalu dikunjungi anggota keluarganya dari kampung halaman. Tapi tahun ini, Wawan memutuskan pulang ke Pemalang, ke tempat ia menitipkan rumah warisan sang ayah kepada anak-anaknya.
"Ces pleng mas, blas masuk Cawang jam 9 malam, sekarang sudah sampai sini (Pemalang) sepertinya saya bisa sahur bersama anak cucu di kampung," ujar pria yang membawa mobil keluaran awal tahun 2000-an itu dengan wajah sumringah.