REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Panitia Pawai Takbiran 1436 Hijriah tingkat Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, sampai saat ini mencatat sebanyak 120 peserta dari kelompok remaja masjid siap berpartisipasi menyambut Lebaran Idul Fitri. Mereka siap mengumandangkan takbir dan tahmid.
"Jumlah ini kami perkirakan akan terus meningkat, karena masih ada lingkungan yang belum mendaftar untuk ikut serta dalam lomba pawai takbiran tahun ini," kata Ketua Panitia Pawai Takbiran tingkat Kota Mataram Lalu Fathurrahman di Mataram, Selasa.
Dikatakannya, dalam pelaksanaan lomba takbiran tahun ini pihaknya melibatkan 24 dewan juri yang akan melakukan penilaian pada enam kecamatan di Kota Mataram, dengan ketentuan satu kecamatan dinilai oleh empat dewan juri.
Menurut dia, dalam penilaian tahun ini panitia telah memberikan tambahan aturan dan akan mengurangi nilai bagi peserta pawai takbiran yang membunyikan petasan, petasan, kembang api atau bunyi-bunyian lainnya yang dinilai bisa menimbulkan kecelakaan saat mengikuti pawai takbiran. "Aparat kepolisian dan keamanan lainnya sudah menyatakan siap akan terjun langsung ke peserta jika terbukti ada peserta yang melakukan hal itu," katanya.
Fathurrahman yang juga menjabat sebagai Ketua KNPI Kota Mataram ini mengatakan, dalam penilaian, masing-masing dewan juri melakukan penilaian terhadap tiga kriteria yakni semarak takbir meliputi vokal, lagu takbir, harmonisasi lagu, dan jumlah peserta.
Selanjutnya kekompakan, dengan penilaian meliputi keutuhan, kerapian, ketertiban serta keamanan barisan. Sedangkan untuk kriteria penilaian dari segi kreativitas penilai dilakukan antara lain meliputi penampilan dan komposisi peserta.
Penilaian kreativitas ini, katanya, sangat penting karena dari hasil kreasi peserta akan terlihat kekompakan remaja masjid yang ditunjukkan dengan jumlah lampion dan miniatur masjid yang dibuat oleh para peserta yang ikut diarak sambil menggemakan takbir, tasbih dan tahmid di sepanjang jalan.