Selama Berlebaran Waspadai Ancaman GERD

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah

Rabu 15 Jul 2015 04:21 WIB

Kue Lebaran (Ilustrasi) Foto: Republika/Prayogi Kue Lebaran (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Menghadapi Lebaran, masyarakat harus bijak dalam memilih dan mengonsumsi makanan. Hal ini penting dilakukan agar makanan yang dikonsumsi tidak berdampak buruk bagi kesehatan.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSI Sultan Agung, Lusito mengatakan, Lebaran identik dengan ‘pesta’ aneka menu makanan. Tak jarang, selama melaksanakan acara bersilaturahim bakal dihidangkan beragam jenis makanan.

Bahkan, bagi sebagian orang, lebaran dimanfaatkan sebagai ajang ‘balas dendam’ setelah selama satu bulan melaksanakan ibadah puasa. Sehingga tanpa disadari perilaku ini justru akan mendekatkan pada problem kesehatan.

“Saat berlebaran, jamak kita temui makanan bersantan, pedas dan asin. Bila tidak hati-hati dalam menjaga pola makan, dikhawatirkan dapat menyebabkan gangguan kesehatan,” ujarnya, di gedung MCEB Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang,  Selasa (14/7).

Lusito menjelaskan, santan yang biasanya terdapat dalam menu opor dan kerap disajikan mengandung banyak lemak. Sementara lemak di dalam tubuh memerlukan waktu lama untuk dicerna.

Ketika lemak terlalu lama di dalam pencernaan dapat meningkatkan kadar asam dalam perut. Tidak menutup kemungkinan, asam lambung bisa naik dari lambung menuju kerongkongan.

Saat naik, asam lambung berikut makanan yang diurai ikut keluar dari lambung. Dalam dunia kedokteran kasus tersebut dikenal Gastro Esophageal Reflux Disease (GERD). “Penyakit ini terjadi karena ada aliran balik isi lambung ke atas,” tambahnya.

Gejala GERD, kata Lusito, diawali dengan rasa perih yang hebat di dalam lambung dan ulu hati. Karena itu penderita GERD jamak merasa mual dan berasa ingin muntah.

Selain makanan bersantan, Lusito meminta waspada akan makanan pedas. Menurut Dia, makanan pedas yang memiliki kombinasi rasa panas dan asam bila dikonsumsi secara berlebihan akan mengakibatkan kerusakan dinding lambung.

Terlebih bila kombinasi makanan pedas dengan kombinasi santan dapat menyebabkan penyakit maag akut pada lambung (gastritis), yang jamak didahului dengan gejala mual, muntah dan diare.

Lantas bagaimana seharusnya mengatur pola makan sehat ketika berlebaran?, Lusito menjelaskan, prinsipnya tak dilarang mengkonsumsi makanan apa saja saat berlebaran.

Asalkan dilakukan secara bertahap dan tidak berlebihan. Namun yang paling penting adalah pencegahan. “Bagi yang sudah memiliki maag hindari makanan pedas atau bersantan,” pungkasnya.